Responden juga menilai bahwa mereka bisa lebih berdamai dan menerima kenyataan hidup setelah melihat kondisi orang lain melalui film.
Penerimaan mereka terhadap diri sendiri dan segala masalah yang dialami jauh lebih tinggi selepas menonton film emosional.
Di sisi lain, responden pun mengaku lebih termotivasi untuk menjadi orang yang lebih baik dengan membantu sesama setelah menyelesaikan film dalam daftar pertama.
"Film emosional yang sangat menyentuh dan menginspirasi membantu menegaskan kepada orang-orang bahwa hidup sering kali melibatkan kegembiraan dan keberuntungan.
"Namun juga di sisi lain ada kehilangan dan kesedihan. Semua perasaan dan peristiwa itu memberikan makna dalam pada hidup kita," terang Jared Ott, peneliti utama dalam studi kasus yang dilakukan oleh Ohio State University.
Di sisi lain psikolog Marisa Franco, PhD pun setuju bagaimana film dapat memengaruhi seseorang dalam penerimaan diri di kehidupan nyata.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Casual Dating dan Plus Minus Jika Menjalaninya
Menurutnya, ketika seseorang menonton film, mereka sedang membangun hubungan parasosial dengan karakter TV hingga mulai menyelami perasaan dan pengalaman yang karakter itu alami.
"Kita mengembangkan apa yang disebut hubungan parasosial dengan karakter televisi.
"Karakter dalam televisi dan film itu membantu kita merasa terhubung dan ikut merasakan pengalamannya meski mereka tidak nyata," ucap Franco.
Oleh karena itulah kita bisa berdamai dengan perasaan dan pengalaman diri sendiri karena melihat orang lain pun mengalami atau merasakan hal yang sama.
Dengan adanya kisah dari karakter film yang mirip dengan kehidupan nyata, kita seolah memilih teman dan sadar bahwa selama ini tidak sendiri.
Ada banyak orang lain menjalani kehidupan yang mirip dengan kita, sehingga apapun yang terjadi pada hidup, kita bisa menjalani dan menerimanya dengan perasaan lapang. (*)