Kebutuhan Psikologis yang Belum Terpenuhi
Beberapa peneliti percaya bahwa mimpi buruk yang berulang berasal dari kebutuhan psikologis yang tidak terpenuhi, seperti otonomi, kompetensi, dan keterkaitan.
Kebutuhan yang tidak terpenuhi ini dapat menyebabkan mimpi berulang, dan dalam beberapa kasus dikatakan sebagai upaya untuk memproses dan mengintegrasikan suatu pengalaman.
Obat-Obatan
Obat-obatan, zat adiktif, dan alkohol dapat mengganggu bahan kimia otak dan meningkatkan kemungkinan mimpi buruk.
Penelitian telah menemukan bahwa obat penenang, beta-blocker, dan amfetamin sangat mungkin menyebabkan mimpi buruk.
Dalam beberapa kasus, menarik diri dari ketergantungan zat tertentu juga dapat menyebabkan mimpi buruk berulang.
Baca Juga: Ini yang Harus Kita Lakukan Saat Tubuh Terkejut Akibat Mimpi Buruk
Gangguan Stres Pascatrauma (PTSD)
Mimpi buruk adalah salah satu gejala gangguan stres pascatrauma yang paling umum.
PTSD sering kali melibatkan kembali pengalaman trauma yang sama, yang dialami dalam kehidupan nyata, ke dalam mimpi.
Gangguan Kepribadian Ambang
Gangguan kepribadian ambang adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan masalah citra diri, kesulitan mengelola emosi dan perilaku, serta pola hubungan yang tidak stabil.
Sekitar 49 persen individu dengan gangguan kepribadian ambang ini melaporkan mereka mengalami mimpi buruk.