Parapuan.co - Kawan Puan, fenomena langit yang sangat menarik yaitu gerhana bulan total atau super blood moon akan berlangsung pada tanggal 26 Mei 2021 mendatang.
Berdasarkan rilis dari BMKG, gerhana bulan total terjadi saat posisi matahari, bumi, dan bulan sejajar.
Hal tersebut berarti, saat fase totalitas gerhana terjadi, bulan akan terlihat kemerahan.
R. Jamroni, staf Observatorium Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar, mengatakan bahwa fenomena gerhana bulan total membuat bulan tampak kemerahan karena adanya gelombang cahaya yang datang dari bumi.
Baca Juga: Presiden Jokowi Ungkap Pandemi Tahun Kedua Bisa Lebih Mematikan
Kawan Puan bisa menyaksikan fenomena langit ini secara langsung, tanpa alat bantu optik.
Gerhana bulan total akan berlangsung bersamaan dengan perayaan Waisak.
Melansir dari Kompas TV, fenomena gerhana bulan yang bertepatan dengan Hari Raya Waisak hanya terjadi setiap 195 tahun sekali.
Sementara, fenomena gerhana bulan sendiri terjadi dua kali dalam setahun.
Wah, tentu fenomena gerhana bulan tahun ini menjadi sangat spesial dan tidak boleh dilewatkan.
Gerhana bulan total dapat terlihat dari Asia Timur, Asia Tenggara, Australia, Selandia Baru, Oseania, dan sebagian besar benua Amerika.
Di Indonesia sendiri, gerhana bulan total dapat disaksikan dari arah Timur Tenggara.
Gerhana bulan total ini terjadi dalam tujuh fase, dan setiap fasenya berpengaruh pada lokasi dan waktu kita menyaksikannya.
1. Awal gerhana penumbra
Bulan akan terlihat membesar dan hanya bisa disaksikan oleh masyarakat di Papua dan Kepulauan Aru.
2. Awal gerhana sebagian
Bulan perlahan-lahan tertutup bagian bumi.
Fase ini hanya dapat disaksikan masyarakat di Papua, Papua Barat, Maluku (kecuali Kepulauan Aru), Maluku Utara, Sulawesi Utara, sebagian Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca Juga: Terkait Kasus Kematian Akibat Vaksin, Komnas KIPI Beri Klarifikasi
3. Awal gerhana total
Pada fase ini, Kawan Puan bisa melihat bulan mulai kemerahan.
Fenomena ini dapat dilihat oleh seluruh wilayah di Indonesia di malam hari kecuali Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Riau.
Fenomena ini mulai berlangsung pukul 20:09:29 WIT atau 19:09:29 WITA atau 18:09:29 WIB.
4. Puncak gerhana total
Kali ini, bulan sudah benar-benar berwarna merah terang.
Fenomena ini bisa disaksikan oleh seluruh wilayah di Indonesia kecuali Aceh, Pulau Nias, dan sebagian Sumatra Utara.
5. Akhir gerhana total
Fase ini bisa dilihat oleh seluruh masyarakat Indonesia tanpa ada pengecualian.
Saat fase ini, warna merah bulan mulai tertutup bayangan yang ada di sekitarnya.
Baca Juga: Catat! Ini Wilayah Indonesia yang Bisa Menyaksikan Gerhana Bulan Total
6. Akhir gerhana sebagian
Pada fase ini, bulan perlahan-lahan kembali cerah seperti biasa. Kita akan melihat transisi perlahan menuju bulan yang seperti biasanya.
7. Akhir penumbra
Bulan pun akhirnya kembali seperti biasa. Fenomena gerhana bulan total akan berakhir pada pukul 22:51:16 WIT atau 21:51:16 WITA atau 20:51:16 WIB.
Kawan Puan, jangan lupa tandai kalendermu untuk melihat fenomena langit luar biasa yang bertepatan dengan Hari Raya Waisak. (*)