Yuk, Pahami Cara Membantu Anak yang Baru Kehilangan Orang Tua

Saras Bening Sumunarsih - Selasa, 25 Mei 2021
Ilustrasi anak menangis
Ilustrasi anak menangis Rawpixel

Parapuan.co - Kehilangan orang tua adalah hal yang menyedihkan bagi seorang anak.

Mereka akan merasa kehilangan sosok yang dapat melindungi dan menjadi panutan bagi mereka.

Terlebih pada kondisi pandemi saat ini.

Banyak anak yang kehilangan orang tua mereka karena terpapar virus Covid-19.

Ini menyebabkan mereka menjadi anak yatim piatu.

Selama ini seorang anak melihat orang tua mereka sebagai panutan, tempat berlindung dan memiliki ikatan batin yang kuat antara anak dan orang tua.

Kehilangan ikatan itu adalah sesuatu yang tidak dipersiapkan oleh siapa pun, berapa pun usianya.

Emosi kesedihan, keterkejutan, dan ketidakpercayaan dapat bertahan dalam beberapa waktu dari hari, minggu, bulan, bahkan tahun.

Baca Juga: Alami Ngiler Berlebih, Apakah Pertanda Bayi Mulai Tumbuh Gigi?

Melansir dari Indianexpres.com, berikut upaya yang bisa dilakukan keluarga untuk membantu anak yang kehilangan orang tuanya:

Membicarakan Konsep Kematian

Psikolog klinis, penulis, dan pendiri MindTribe.in Dr Prerna Kohli mengatakan bahwa anak-anak memiliki pandangan yang berbeda mengenai kematian.

“Tanggapannya berbeda dengan orang dewasa. Orang tua perlu mengajarkan konsep kematian agar anak dapat menerima dan menormalkan pengalaman sulit tersebut. Ini harus dilakukan dengan cara yang sesuai dengan usia sehingga anak menemukan kenyamanan," ucap Dr. Prerna.

Baca Juga: Sering Terlupa, Ini 5 Jasa Luar Biasa Seorang Ibu untuk Anak-Anaknya

Setiap anak memiliki pemahaman yang berbeda.

Anak yang berada di usia di bawah 5 tahun belum mengerti keadaan ini.

Mereka membutuhkan penjelasan yang mudah dimengerti dan dipahami.

Katakan jika tubuh orang tua mereka sudah berhenti bekerja dan mendapatkan tempat yang lebih nyaman.

Ini yang juga membedakan pada anak usia remeja.

Mereka lebih mengetahui konsep kematian.

Merencanakan Masa Depan Anak

“orang tua dapat membuat surat wasiat sebagai rencana darurat," ucap Dr. Prerna.

Agar masa depan anak tetap terjamin, orang tua perlu membuat surah wasiat secara lengkap dan detail.

"Rencana ini harus mencakup nama wali dan informasi lain yang diperlukan. Mereka dapat memberi tahu anak yang lebih tua tentang rencana ini, serta wali yang ditunjuk seperti keluarga, "

Membicarakan ini dengan anak tertua mungkin akan sangat sulit.

Baca Juga: Kawan Puan, Ternyata Ini Manfaat Menyusui untuk Ibu dan Buah Hati

Mereka mungkin akan sulit menerima keputusan yanh kamu buat bahkan tak jarang jika mereka memiliki rasa tidak siap untuk kehilangan orang tuanya.

Maka dari itu bicaralah dengan mereka dengan cara positif dan pilihan kata yang lebih baik.

Dengarkan semua pertanyaan mereka dengan tenang, dan sabar.

Jika kamu merasa anak belum siap untuk mengobrol, jangan memaksakan diri dan cobalah lain waktu.

Peran Lembaga Perlindungan Anak

Banyak orang yang berusaha untuk mengadopsi anak yatim piatu namun tidak semuanya memiliki niatan baik.

Lembaga perlindungan anak memiliki peran untuk masalah ini.

Baca Juga: Bisa Bahaya! Jangan Pernah Tinggalkan Anak dalam Mobil Sendirian

Mereka dapat membantu menjaga keamanan dan kesejahteraan anak-anak.

Anak-anak yang kehilangan orang tuanya membutuhkan pengasuhan dan perlindungan.

Lembaga Perlindungan anak juga terus memantau jika ank hidup dengan kerebat orang tuanya.(*)

Sumber: indianexpress.com
Penulis:
Editor: Tentry Yudvi Dian Utami