Kurang efektif
Vaksin Sinopharm memiliki tingkat efektivitas sebanyak 79 persen, sementara vaksin Sinovac memiliki tingkat efektivitas hanya sebanyak 50 persen.
Angka yang tidak terlalu tinggi itu menunjukkan bahwa kedua vaksin Cina tersebut terbilang kurang efektif dalam mencegah individu terkena Covid-19.
Menurut Anthony Fauci, ahli penyakit menular Amerika Serikat, kekebalan individu terhadap Covid-19 tidak akan bertahan untuk waktu yang lama, walau sudah divaksin.
"Durasi perlindungan yang diberikan oleh vaksin terhadap virus (Covid-19) biasanya tidak bertahan sampai seumur hidup," kata Anthony pada Jumat (21/5/2021), seperti dikutip dari Arstechnica.com.
Maka itu dia menyarankan vaksinasi Covid-19 lanjutan untuk kembali memperkuat (booster) efektivitas vaksin terhadap virus Covid-19, meski sudah divaksin dua kali.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Aman Bagi Ibu Hamil, Ini Penjelasannya Yuk Simak
"Menurut saya, kita membutuhkan vaksinasi (lagi) untuķ booster dalam satu tahun atau lebih setelah menerima (vaksin) yang utama (dua dosis pertama)," ujar Anthony, seperti dikutip dari Arstechnica.com.
Namun, dia tidak merinci kapan tepatnya vaksin untuk booster tersebut sebaiknya diberikan; apakah diberikan setelah enam bulan dari vaksinasi kedua atau seperti apa.
Sementara itu, sejauh ini belum ada rencana dari pemerintah Indonesia untuk mengadakan suntik vaksin Covid-19 dosis ketiga di Indonesia.
Untuk sekarang, Kawan Puan tidak perlu bingung ataupun resah, dan ikuti imbauan pemerintah karena sudah pasti itu yang terbaik untuk masyarakat Indonesia. (*)