3 Hal Pemercik Pertengkaran antara Suami dan Istri setelah Memiliki Anak

Saras Bening Sumunarsih - Rabu, 26 Mei 2021
Suami mengasuh anak
Suami mengasuh anak chee gin tan

Parapuan.co - Beberapa orang tua baru akan mengalami perubahan besar dalam hidupnya.

Mereka memiliki aktivitas baru seperti merawat anak, memandikan, dan mengganti popok.

Tak jarang jika kamu dan pasangan akan lebih sering beradu argumen.

Setelah memiliki anak, kamu dan pasangan cenderung punya lebih banyak hal yang didebatkan, di mana tak jarang hal tersebut bisa memercik pertengkaran rumah tangga.

Baca Juga: Yuk, Pahami Cara Membantu Anak yang Baru Kehilangan Orang Tua

Melansir dari Brightside.me, berikut hal yang sering diperdebatkan orang tua baru:

Pekerjaan tambahan

Ilustrasi laki-laki mengerjakan tugas domestik dalam rumah tangga.
Ilustrasi laki-laki mengerjakan tugas domestik dalam rumah tangga. takasuu

Sebelum anak lahir, sangat mungkin kamu dan pasangan disibukan dengan pekerjaan kantor.

Tapi sekarang, salah satu dari kamu harus menjadi pengasuh utama, yang berarti sebagian besar pekerjaan rumah menjadi tanggung jawab Kawan Puan.

Pasanganmu akan pulang ke rumah setelah bekerja dan tidak memiliki banyak energi untuk membantumu.

Keadaan ini yang kemudian membuat kami stres dan marah.

Daripada bertengkar tentang hal itu, kamu bisa dengan ramah meminta pasangan untuk membantu melakukan pekerjaan rumah.

Menyebutkan semua pekerjaan rumah yang perlu dilakukan tidak membuat pasanganmu sukarela melakukannya.

Jika kamu memberi mereka arahan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya, itu mungkin ini akan selesai dalam waktu singkat.

Setelah mereka selesai, coba ucapkan terima kasih sebagai apresiasi atas apa yang telah mereka lakukan.

Pola asuh yang berbeda

Ilustrasi ibu dengan peran ganda, bekerja sekaligus mengasuh anak
Ilustrasi ibu dengan peran ganda, bekerja sekaligus mengasuh anak freepik.com

Kamu dan pasangan pasti memiliki cara asuh anak yang berbeda. Mungkin apa yang menurut pasangan baik belum tentu baik untuk kamu.

Inilah yang kemudian menyebabkan perdebatan terjadi di antara kalian.

Daripada berusaha memenangkan argumen, akan lebih baik jika kalian mendiskusikan jalan tengahnya.

Carilah solusi tepat yang akan kalian lakukan. Dalam hal ini, tidak ada keputusan yang benar atau yang salah.

Maka jangan berusaha menyelesaikan ini dengan berpikiran bahwa cara asuk anak menurut Kawan Puan adalah sebuah hal yang paling benar.

Baca Juga: Ibu Wajib Tahu, Ini Bahaya Memberi Air Putih pada Bayi Sebelum 6 Bulan

Tidak memiliki waktu luang

Ilustrasi orang tua yang berencana memiliki anak kedua
Ilustrasi orang tua yang berencana memiliki anak kedua staticnak1983

Sebelum punya anak, kamu memiliki waktu untuk keluar dan bersenang-senang dengan leluasa.

Tetapi sekarang, si kecil membutuhkan seluruh waktu dan perhatian dari kamu dan pasangan.

Keadaan ini membuatmu lupa memberi waktu luang di luar rumah untuk kamu.

Yang perlu dilakukan kedua pasangan adalah meluangkan waktu terpisah untuk menikmati kebersamaan.

Temukan aktivitas yang kamu sukai dan lakukan kembali sekali atau dua kali sebulan.

Namun, kamu mungkin perlu menurunkan ekspektasi dan menikmati aktivitas favorit lebih sedikit dari biasanya.

Kamu dan pasangan juga bisa keluar di malam hari jika memungkinkan.

Cukup minta anggota keluarga atau teman dekat untuk mengasuh anak saat kamu dan pasangan pergi. (*)

Sumber: brigthside.me
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania