Holly mengatakan bahwa dia meninggalkan Universitas Ravensbourne di London setelah setahun pertama kuliahnya.
Kemudian, ia dirawat di Rumah Sakit Nightingale, sebuah fasilitas kesehatan mental, sebagai pasien rawat inap selama tiga bulan.
"Di rumah sakit itu, aku didiagnosis dengan PTSD, kecemasan, depresi akibat dari dua serangan seksual saat aku berusia 18 tahun," ujar Holly, seperti dikutip E!.
Baca Juga: Ancaman Karier di Masa Depan Jadi Alasan Korban Kekerasan Seksual di Industri Hiburan Enggan Melapor
Holly tidak menyebutkan nama penyerang dan mengatakan bahwa dia tidak memberi tahu siapa pun tentang insiden itu hingga setahun setelah tindakan kekerasan seksual terjadi.
"Aku baru saja menguburnya di dalam kotak di benakku, dan mencoba melakukan segala sesuatu sebaik mungkin," tuturnya.
Meskipun mengalami kekerasan seksual, lantas tak membuat keluarganya meninggalkan Holly berjuang sendirian menghadapi pergulatan mentalnya.
"Keluargaku telah memberikan dukungan yang luar biasa. Itu membuatku lebih dekat dengan mereka dalam banyak hal, termasuk orang tua dan keempat saudaraku," katanya. (*)