Holly, Putri Gordon Ramsay, Bercerita Tentang Trauma Setelah Alami Kekerasan Seksual

Ericha Fernanda - Kamis, 27 Mei 2021
Gordon Ramsay dan Holly Ramsay.
Gordon Ramsay dan Holly Ramsay.

Parapuan.co - Tak mudah bagi Holly Anna Ramsay, putri Gordon Ramsay, membuka suara tentang kekerasan seksual yang traumatis itu ke publik.

Holly menceritakan pelecehan seksual yang dialaminya melalui podcast terbarunya di 21 & Over With Holly Ramsay pada hari Selasa, 25 Mei 2021.

Bahkan, karena pengalaman terburuk itu, ia didiagnosa mengidap gangguan kesehatan mental yang mengharuskannya menjalani perawatan di fasilitas kesehatan mental.

Baca Juga: Selain Lady Gaga, ini Selebriti yang Pernah Alami Kekerasan Seksual

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by HollyAnna Ramsay (@hollyramsayy)

Selama podcast, Holly mengungkapkan bahwa dia dilecehkan secara seksual dua kali pada usia 18 tahun.

"Aku sering keluar, bolos kelas karena aku keluar. Aku sama sekali tidak menikmati diriku sendiri. Aku banyak berjuang." kata Holly, seperti dikutip dari Hello!.

Diagnosa Gangguan Stres Pascatrauma (PTSD)

Setelah tahun pertamanya kuliah, Holly menghabiskan tiga bulan di rumah sakit jiwa di Inggris dan didiagnosis dengan PTSD, kecemasan, dan depresi.

Sejak itu, dia menjalani terapi hingga tiga kali seminggu dan mengatakan itu sangat membantu.

Posttraumatic stress disorder (PTSD) atau gangguan stres pascatrauma adalah kondisi mental serius yang dialami beberapa orang setelah peristiwa yang mengejutkan, menakutkan, atau berbahaya. Peristiwa ini disebut trauma.

Setelah trauma, mereka bergumul dengan ketakutan, kecemasan, dan kesedihan adalah hal yang umum.

Kebanyakan orang menjadi lebih baik seiring berjalannya waktu. Tapi, jika seseorang menderita PTSD, pikiran dan perasaan ini tidak menghilang.

Mereka bertahan selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun, bahkan mungkin menjadi lebih buruk.

"Aku kuliah, belajar desain fashion, dan menyukainya. Tapi pada paruh kedua tahun pertama, aku terpengaruh oleh PTSD dan tidak tahu bahwa ini terjadi."

"Aku sekarang memiliki diagnosis ini dan membawanya ke mana-mana. Ini membingungkan, aku mencoba mengendalikan diri dan menggunakannya untuk membuat sesuatu yang baik," kata perempuan berusia 21 tahun ini.

Baca Juga: Lady Gaga Ungkap Alami Psychotic Break Pasca Pemerkosaan, Apa Itu?

Holly mengatakan bahwa dia meninggalkan Universitas Ravensbourne di London setelah setahun pertama kuliahnya.

Kemudian, ia dirawat di Rumah Sakit Nightingale, sebuah fasilitas kesehatan mental, sebagai pasien rawat inap selama tiga bulan.

"Di rumah sakit itu, aku didiagnosis dengan PTSD, kecemasan, depresi akibat dari dua serangan seksual saat aku berusia 18 tahun," ujar Holly, seperti dikutip E!.

 

Baca Juga: Ancaman Karier di Masa Depan Jadi Alasan Korban Kekerasan Seksual di Industri Hiburan Enggan Melapor

Holly tidak menyebutkan nama penyerang dan mengatakan bahwa dia tidak memberi tahu siapa pun tentang insiden itu hingga setahun setelah tindakan kekerasan seksual terjadi.

"Aku baru saja menguburnya di dalam kotak di benakku, dan mencoba melakukan segala sesuatu sebaik mungkin," tuturnya.

Meskipun mengalami kekerasan seksual, lantas tak membuat keluarganya meninggalkan Holly berjuang sendirian menghadapi pergulatan mentalnya.

"Keluargaku telah memberikan dukungan yang luar biasa. Itu membuatku lebih dekat dengan mereka dalam banyak hal, termasuk orang tua dan keempat saudaraku," katanya. (*)

 

Sumber: E! Online,Hello Magazine
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati