Mengapa Ada Orang Tua Cenderung Memiliki Anak Favorit? Simak Penjelasannya

Ericha Fernanda - Jumat, 28 Mei 2021
Ilustrasi keluarga.
Ilustrasi keluarga. freepik.com

Parapuan.co - Sebagai orang tua, apakah Kawan Puan sering khawatir jika tidak memberlakukan anak-anak dengan adil?

Mungkin perasaan ini pernah dialami oleh orang tua yang memiliki lebih dari satu anak.

Sebagai orang tua, kamu mungkin senang jika melihat buah hati yang rajin menyelesaikan tugas sekolahnya, rajin membantumu membereskan pekerjaan rumah, dan mereka ahli dalam satu bidang tertentu.

Akan tetapi, anak lainnya memiliki kebalikan dari sifat anak itu, misalnya kerap membantah, malas, atau sering berbuat hal tidak menyenangkan.

Baca Juga: Bahaya, Pola Asuh Ketat Justru Tumbuhkan Masalah Perilaku Pada Anak

Secara tidak langsung, perbandingan kedua anak itu akan kamu pikirkan juga.

Serta kecenderungan akan mengarah kepada si baik, hal itu menjadikanmu menunjuknya sebagai yang favorit.

Tindakan ini didukung satu penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Family Psychology menemukan 74% ibu dan 70% ayah melaporkan perlakuan istimewa terhadap satu anak. 

Meskipun orang tua dalam penelitian ini tidak menunjukkan anak mana yang mereka sukai, saudara kandung sering kali dapat merasakan anak mana yang menjadi favorit orang tua.

Biasanya, favoritisme ini tidak ada hubungannya dengan mencintai satu anak lebih dari yang lain.

Sebaliknya, ini lebih mungkin didasarkan pada bagaimana kepribadianmu beresonansi dengan kepribadian satu anak lebih dari yang lain.

Meski orang tua mengenali hubungan ini, mereka tetap enggan mengakuinya dengan lantang karena takut melukai perasaan anak lain.

Menghindari Perbandingan

Mengutip Verywell Family, setiap anak perlu tahu bahwa mereka memiliki hal-hal yang membuat mereka unik dan spesial.

Tapi ketika kamu membandingkan anak-anak, pesan ini hilang.

Bahkan hanya memuji satu anak di depan anak lain dapat membuat mereka bertanya-tanya apakah mereka diperlakukan secara adil.

Selain itu, anak-anak secara alami ingin menyenangkan orang tua mereka.

Ketika kamu membandingkan mereka satu sama lain, ini meningkatkan kecemasan dan tingkat stres mereka serta menurunkan harga diri mereka.

Terutama ketika mereka mulai percaya bahwa saudara mereka lebih baik daripada mereka.

Alih-alih membuat perbandingan, pastikan kamu secara konsisten menunjukkan hal-hal positif pada setiap anak.

Misalnya, kamu dapat mengomentari seberapa keras seorang anak mengerjakan sebuah proyek atau hobi, dan mengomentari betapa bijaksana seorang anak lain ketika mereka membuat kartu untuk temannya yang sakit.

Dengan bersikap proaktif dan mengenali faktor-faktor apa yang berperan, kamu akan dapat menghindari menunjukkan jenis favoritisme apa pun.

Meskipun menghargai karakteristik tertentu pada setiap anak adalah hal yang normal, penting bahwa setiap anak menerima pasokan cinta dan dukungan tanpa syarat yang tiada habisnya dari orang tua.

Baca Juga: Hindari Membentak, Begini Cara Tepat Mengajarkan Anak Kedisiplinan

(*)