4. Kebahagiaan ibu menjadi sepenuhnya tanggung jawabmu
Sebagai anak, pasti selalu ada keinginan untuk bisa membuat ibu merasa bahagia.
Namun hal ini jangan sampai diartikan bahwa anak bertanggung jawab atas kebahagiaan ibu sepenuhnya.
Sebab jika anak menganggap kebahagiaan ibu adalah tanggung jawab sepenuhnya, maka itu adalah bagian dari jebakan.
Baca Juga: Tak Perlu Pusing! Hadapi Rekan Kerja Toksik dengan 4 Cara Berikut
Hal ini juga sejalan dengan pendapat Dr. Elisa Robin, PhD, seorang psikolog klinis berlisensi seperti yang dilansir dari Romper.
Ia mengatakan, “Mengharapkan anak menjadi apa yang sepenuhnya sang ibu inginkan adalah sebuah jebakan.”
5. Mengabaikan adanya batasan antara ibu dan anak
Kawan Puan, meski dengan ibu sendiri, ternyata sebagai anak kita perlu menciptakan batasan lo.
Tentu saja batasan di sini adalah batasan sehat di dalam menjalin hubungan dengan ibu.
Salah satu batasan yang perlu dibangun adalah dengan sama-sama menghargai privasi satu sama lain.
Baca Juga: Ini Dia 5 Sikap Toxic yang Ditunjukan Orang Tua pada Anaknya
Ketika hal ini sudah dilanggar atas dasar hubungan ibu dan anak, menjadi bukti bahwa apa yang terjadi di antara kalian berdua bisa dikatakan toksik.
Kawan Puan, sosok ibu memang tidak sempurna. Sebab ibu juga manusia biasa yang bisa melakukan kesalahan.
Namun ketika apa yang dilakukan ibu justru buatmu merasa tidak nyaman bahkan tertekan, Kawan Puan perlu berbicara 4 mata dengannya.
Nah ketika berbicara 4 mata dengan ibu belum menyelesaikan, kamu bisa meminta bantuan tenaga professional sebagai penegah. (*)