Paparan Polusi Udara Saat Kecil Ternyata Bisa Berpengaruh Pada Kesehatan Mental Pada Usia 18 Tahun

Maharani Kusuma Daruwati - Sabtu, 29 Mei 2021
Ilustrasi polusi udara di Jakarta.
Ilustrasi polusi udara di Jakarta. Kompas.com

Nitrogen oksida tidak digunakan di dokter gigi. Sebaliknya, senyawa kimia ini memiliki bau yang kuat dan menyengat serta disertai kabut kecoklatan yang biasa melayang di kota-kota besar atau kawasan industri.

Dr. Fisher mengatakan bahwa nitrogen oksida adalah senyawa yang diatur yang dibuat oleh kendaraan bermotor dan limbah industri, mencatat bahwa konsentrasi tinggi sering ditemukan di dekat jalan yang sibuk.

Dia mengatakan bahwa polutan gas ini berkontribusi pada pembentukan kabut asap dan hujan asam.

Selain itu, para peneliti mengukur tingkat materi partikulat atau polusi partikel, yang merupakan partikel padat yang sangat kecil dan tetesan cairan juga tersuspensi di udara.  

"Ini terutama berasal dari kendaraan bermotor, pemanas pembakaran kayu, dan industri. Selama kebakaran hutan atau badai debu, polusi partikel dapat mencapai konsentrasi yang sangat tinggi," kata Dr. Fisher.

Baca Juga: Akhir Perjalanan 'Mencari Siti', Ini Dia 3 Pemeran Utama dalam Serial Musikal Nurbaya

Paparan Polusi Udara Bisa Menyebabkan Penyakit Mental

Para peneliti menemukan bahwa tingkat paparan polutan udara yang lebih tinggi selama masa kanak-kanak dan remaja dikaitkan dengan masalah kesehatan mental keseluruhan yang lebih besar pada usia 18 tahun.

Dr. Fisher menjelaskan bahwa masalah kesehatan mental ini termasuk kondisi yang diungkapkan secara internal, seperti depresi dan kecemasan.

Juga kondisi yang diekspresikan secara eksternal, seperti gangguan perilaku dan penyalahgunaan zat.

Sumber: Verrywellmind
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati