Dengan cara ini, kemarahan adaptif dikendalikan dan diarahkan.
Di sisi lain, kemarahan maladaptif tidak memotivasi kamu untuk mengambil tindakan.
Alih-alih merasa termotivasi untuk makan sehat dan berolahraga, rasa marah yang kamu rasakan akan mengarah untuk mengasihani diri sendiri.
Keadaan ini membuatmu memberikan kritik pada diri sendiri.
Kamu akan merasa bahwa mengalani kenaikan berat badan adalah hal yang salah.
Ini juga menyebabkan kamu kehilangan rasa percaya diri dan merasa bahwa dirimu terilihat buruk.
Asumsi orang lain tentang tubuhmu juga dapat memperburuk keadaan ini.
Jenis kemarahan ini terkadang muncul karena pengalaman traumatis.
Baca Juga: Menarik! Inilah Alasan Karakter INFJ dan ENFP adalah Pasangan Terbaik
Sementara kemarahan adaptif mampu membantumu membuat pikiran positif untuk meredakan amarah sedangkan kemarahan maladaptif hanya akan membuatmu terjebak dalam kemarahan saja.
Kemarahan maladaptif juga lebih cenderung menyebabkan atau memperburuk kecemasan dan depresi.
Kamu perlu memberikan pemikiran positif tentang amarah yang kamu rasakan.
Maka dari itu seseorang perlu mendapatkan terapi.
Terapi ini hampir sama dengan seseorang yang mengalami depresi.
Kunjungi ahli kesehatan mental untuk membantumu mengatasi masalah ini.
(*)