Terapi Dapat Membantu Meredakan Amarah Seseorang Karena Depresi

Saras Bening Sumunarsih - Senin, 31 Mei 2021
Ilustrasi mendukung teman perempuan
Ilustrasi mendukung teman perempuan Pheelings Media

Parapuan.co - Perawatan untuk depresi yang dikombinasikan dengan kemarahan mirip dengan perawatan untuk depresi saja.

Singkatnya, pengobatan dan terapi dapat bertujuan untuk membantu meredakan perasaan marah, permusuhan, dan mudah tersinggung.

Melansir dari Verywellmind.com, salah satu jenis terapi khusus yang mungkin berguna untuk depresi akibat amarah adalah terapi yang berfokus pada kondisi emosional yang dikembangkan oleh psikolog Les Greenberg.

Menurut Les Greenberg ada dua jenis kemarahan yaitu adaptif dan non adaptif.

Baca Juga: Ternyata Hubungan Ayah dan Anak Dapat Memengaruhi Kehidupan Asmaranya

Kemarahan adaptif membantu memotivasi seseoramg untuk mengambil tindakan tegas.

Bayangkan situasi di mana berat badan kamu bertambah karena kebiasaan makan yang tidak sehat dan kurang olahraga.

Kemarahan adaptif melibatkan kemarahan pada diri sendiri karena membiarkan situasi menjadi tidak terkendali, tetapi keadaan ini membuatmu termotivasi membuat rencana untuk mengonsumsi makanan sehat dan melakukan olahraga.

Dengan cara ini, kemarahan adaptif dikendalikan dan diarahkan.

Di sisi lain, kemarahan maladaptif tidak memotivasi kamu untuk mengambil tindakan.

Alih-alih merasa termotivasi untuk makan sehat dan berolahraga, rasa marah yang kamu rasakan akan mengarah untuk mengasihani diri sendiri.

Keadaan ini membuatmu memberikan kritik pada diri sendiri.

Kamu akan merasa bahwa mengalani kenaikan berat badan adalah hal yang salah.

Ini juga menyebabkan kamu kehilangan rasa percaya diri dan merasa bahwa dirimu terilihat buruk.

Asumsi orang lain tentang tubuhmu juga dapat memperburuk keadaan ini.

Jenis kemarahan ini terkadang muncul karena pengalaman traumatis.

Baca Juga: Menarik! Inilah Alasan Karakter INFJ dan ENFP adalah Pasangan Terbaik

Sementara kemarahan adaptif mampu membantumu membuat pikiran positif untuk meredakan amarah sedangkan kemarahan maladaptif hanya akan membuatmu terjebak dalam kemarahan saja.

Kemarahan maladaptif juga lebih cenderung menyebabkan atau memperburuk kecemasan dan depresi.

Kamu perlu memberikan pemikiran positif tentang amarah yang kamu rasakan.

Maka dari itu seseorang perlu mendapatkan terapi.

Terapi ini hampir sama dengan seseorang yang mengalami depresi.

Kunjungi ahli kesehatan mental untuk membantumu mengatasi masalah ini.

(*)

Sumber: Verywellmind.com
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja