Tapi, melansir verymindwell, gerakan body positivity ini juga sering mendapatkan kritik dari dokter gizi.
Menurut mereka, body positivity mengajak orang untuk menerapkan gaya hidup tidak sehat, seperti tidak mengatur pola makan, olahraga, dan juga gaya hidup.
Selain itu, gerakan body positivity juga membuat orang jadi terobsesi dengan penampilan mereka sehingga lupa dengan aspek kehidupan lainnya.
Hasilnya, banyak orang jadi terjebak dengan beragam diet yang tidak sehat dan juga olahraga esktrem.
Apakah benar begitu Kawan Puan?
Baca Juga: Dian Fiona Hadirkan Label Jeans yang Mengusung Body Inclusivity
Sebetulnya, gerakan body positivity sendiri berarti untuk menghargai dan mencintai tubuhmu tanpa perlu mengkritik dirimu sendiri, lho.
Terlebih bila kita sudah melewati fase tertentu seperti kehamilan, penuaan, atau pilihan gaya hidup.
Melihat adanya masalah ini, banyak ahli pun kini mulai mengedukasi orang untuk lebih mindfull dalam menerima diri dengan gerakan body neutrality.
Body neutrality ini merupakan turunan dari body positivity. Bukan hanya mencintai tubuh, tetapi fokus dengan apa yang tubuhmu bisa lakukan.
Body neutrality dibentuk saat body positivity mendapatkan banyak kritik di dunia kedokteran.