Mau Sukses Berkarier, Yuk Tingkatkan Rasa Percaya Diri saat Berbicara

Vregina Voneria Palis - Selasa, 1 Juni 2021
ilustrasi percaya diri
ilustrasi percaya diri freepik.com

 

Parapuan.co - Kawan Puan, rasa percaya diri dalam berbicara adalah salah satu kunci sukses berkarier, terutama dalam pekerjaan yang banyak didominasi para laki-laki.

Menurut Deborah Tannen, Profesor Linguistik di Universitas Georgetown, kurangnya rasa percaya diri seorang perempuan dalam berbicara membuat mereka kurang dihormati dan diakui dalam dunia kerja.

Menanggapi hal ini, PARAPUAN telah merangkum beberapa tips yang bisa membantu Kawan Puan meningkatkan rasa percaya diri saat berbicara.

Melansir dari Womenonbusiness, berikut beberapa tips tingkatkan percaya diri saat berbicara.

Baca Juga: Bangkitkan Kesadaran Saling Dukung Sesama Perempuan, Ini yang Bisa Dilakukan Pemimpin

1. Berhenti Menggunakan Kata-kata yang Meragukan

Kawan Puan, tips pertama agar cara berbicaramu tampak lebih percaya diri adalah dengan berhenti memakai kata-kata yang memiliki kesan keraguan.

Kata-kata seperti, 'sepertinya' atau 'ummm'.

Dalam Bahasa Inggris penggunaan kata-kata tersebut disebut dengan filler, yang banyak dipakai oleh perempuan untuk memunculkan kesan berbicara yang lebih ramah.

Namun, dalam dunia kerja, penggunaan kata-kata ini justru membuat perempuan terlihat ragu-ragu dalam menyampaikan pendapatnya.

2. Jangan Minta Validasi

Kawan Puan, secara tidak sadar kita sering kali meminta validasi atas apa yang kita katakan.

Misalnya, saat kita berbicara dengan seseorang, kita akan meminta validasi lawan bicara dengan melontarkan pertanyaan 'Iyakan?', 'Pahamkan maksudnya?'.

Nah dalam dunia kerja, kamu perlu menghindari penggunaan ungkapan seperti ini.

Meminta validasi sama artinya kamu ragu dengan apa yang kamu katakan atau jelaskan.

Alih-alih menanyakan pertanyaan seperti itu, mintalah rekan kerja untuk memberikan masukan atau pendapat atas penjelasan yang kamu berikan.

'Apakah ada pendapat?', 'Apakah ada yang ingin ditanyakan?', pertanyaan seperti ini memungkinkan orang lain untuk mengajukan pertanyaan atau menawarkan perspektif mereka tanpa menimbulkan kesan keraguan atas apa yang kamu katakan.

Baca Juga: Salesperson Perlu Tahu 6 Teknik Penjualan Berikut agar Omzet Meningkat

3. Gunakan Penyusunan Kata yang Tegas dan Tidak Bertele-tele

Kawan Puan, penyusunan kata juga harus kamu perhatikan saat berbicara.

Gunakanlah penyusunan kata yang tidak bertele-tele dan langsung pada intinya.

Sebagai contoh:

- Saya rasa, saya bisa bekerjasama dengan X,Y, dan Z untuk mencapai target yang diinginkan.

- Saya akan bekerja sama dengan X,Y, dan Z untuk mencapai target.

Nah meski kedua kalimat di atas memiliki makna yang sama, kalimat kedua lebih tegas dan jelas.

4. Hindari Meminta Maaf Berlebihan

Kawan Puan, Deborah mengatakan bahwa salah satu kebiasaan perempuan dalam bertutur kata adalah meminta maaf.

Hal ini sering para perempuan lakukan bukan karena kesalahan yang dilakukan, melainkan untuk mengungkapkan perasaan empati.

Meski maksud penggunaan kata 'maaf' ini baik, hindarilah penggunaannya secara berlebihan.

Meminta maaf secara berlebihan dapat dianggap sebagai tanda bahwa kamu menerima kesalahan untuk sesuatu yang bukan tanggung jawabmu.

Hindari permintaan maaf yang tidak perlu.

Baca Juga: Pentingnya Passion dalam Bekerja untuk Meningkatkan Produktivitas

5. Cara Berbicara yang Jelas dan Yakin

Kawan Puan, rasa percaya diri bukan hanya tentang apa yang kita katakan, tetapi juga cara kita menyampaikannya.

Pada umumnya, perempuan berbicara lebih pelan daripada laki-laki dan sering kali mengakhiri kalimat dengan nada yang tinggi.

Kedua hal ini dapat menimbulkan kesan keraguan ketika seorang perempuan berbicara.

Untuk mengatasinya, kamu bisa berbicara lebih lantang dan jelas.

Adopsi cara berbicara para laki-laki yang cenderung rendah atau down-speak saat mengakhiri kalimat agar kesan tegas bisa kamu dapatkan.

Semoga ilmu di atas dapat bermanfaat ya, Kawan Puan!

(*)