Parapuan.co – Kawan Puan seiring bertambahnya umur, akan terjadi beberapa perubahan pada diri manusia.
Pada perempuan sendiri, perubahan yang sering disadari seperti penuaan pada kulit atau warna rambut yang mulai memudar.
Namun seiring bertambahnya umur, ternyata vagina juga mengalami perubahan lo, Kawan Puan!
Baca Juga: Enggak Sama, Ini Cara Menjaga Kesehatan Vagina di Umur 20, 30, 40 dan 50-an
Melansir dari Healthline, berikut perubahan pada vagina di jenjang umur 20, 30, 40 dan 50-an yang perlu Kawan Puan ketahui.
Simak yuk!
1. Perubahan di umur 20-an
Di umur 20-an, perubahan yang pertama kali terjadi adalah warna vulva (kulit vagina bagian luar) akan menjadi sedikit lebih terang.
Selain itu, ketebalan vulva juga akan mengalami penurunan ketebalan dibandingkan pada saat remaja dulu.
Selain itu, pubic hair atau rambut kemaluan juga akan semakin berkembang di umur 20-an ini.
Baca Juga: Mengenal Queefing, Kentut dari Vagina yang Normal Terjadi pada Perempuan
Soal otot lantai pelvis, pada umur 20-an ini tidak ada masalah dengan fungsinya.
Seperti diketahui, otot lantai pelvis berfungsi untuk mempertahankan organ-organ seperti kandung kemih, vagina, sampai uterus tetap pada tempatnya.
Namun bagi beberapa perempuan, otot lantai pelvis ini justru semakin kuat dan kencang, sehingga menyebabkan penggunaan tampon sulit dilakukan.
2. Perubahan di umur 30-an
Jika di umur 20-an Kawan Puan sudah mengalami proses mengandung dan melahirkan, maka di umur 30-an akan terjadi proses pigmentasi pada vulva.
Sehingga warnanya akan menjadi lebih gelap dibanding sebelumnya.
Namun Kawan Puan perlu tenang, sebab pigmentasi ini normal terjadi pada perempuan.
Nah di umur ini, otot lantai pelvis akan sedikit mengalami penurunan fungsi.
Baca Juga: Mengenal Fungsi Serviks, Organ Penting dalam Sistem Reproduksi Perempuan
Sehingga Kawan Puan perlu sering-sering melakukan senam kegel untuk mengatasi hal tersebut.
Selain itu, kelembaban vagina juga akan sedikit berkurang.
Jadi disarankan untuk menggunakan pelumas ketika Kawan Puan hendak melakukan hubungan seksual.
3. Perubahan di umur 40-an
Di umur ini, perempuan biasanya akan memasuki masa transisi menuju fase menopause.
Di masa ini, siklus menstruasi menjadi tidak teratur.
Selain itu, Kawan Puan juga akan mengalami penurunan hormon esterogen.
Baca Juga: Legging Ketat Menyebabkan Infeksi Jamur di Vagina? Berikut Penjelasannya
Penurunan hormon esterogen ini akan menyebabkan vagina semakin kering dan labia mulai kehilangannya kandungan lemaknya.
Di samping itu, ketika Kawan Puan melahirkan di umur 40-an ini, maka proses penyembuhan akan membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama.
4. Perubahan di umur 50-an
Di umur 50-an, sebagian besar perempuan akan mengalami masa menopause atau berhentinya siklus menstruasi.
Selain pubic hair berubah warna, jaringan di dalam vagina juga akan mulai menipis dan mudah terlepas ketika mengalami penetrasi.
Selain itu, kondisi di dalam lubang vagina juga akan kering, sehingga ketika ingin berhubungan seksual, perempuan disarankan untuk menggunakan pelumas terlebih dahulu.
Baca Juga: Hati-Hati! Sering Bercukur atau Waxing Bisa Menimbulkan Ingrown Hair
Nah sama seperti di umur 40-an, menurunnya produksi hormon esterogen ini akan menyebabkan vagina kering dan menurunnya pH.
Penurunan pH sendiri berisiko meningkatkan terjadinya infeksi pada vagina.
Maka dari itu, Kawan Puan disarankan untuk mengonsumsi suplemen probiotik ketika mulai beranjak di umur 50-an ini.
Kawan Puan, itulah perubahan-perubahan vagina yang normal dialami seorang perempuan.
Mari sebarkan informasi ini, agar para perempuan di luar sana semakin aware dengan perubahan vagina sesuai jenjang umur! (*)