Salah Satunya Pakai Sunscreen, Simak 4 Tips Mencegah Hiperpigmentasi

Ericha Fernanda - Selasa, 1 Juni 2021
Ilustrasi hiperpigmentasi.
Ilustrasi hiperpigmentasi. freepik.com

Parapuan.co - Pigmen kulit pada setiap kulit perempuan diproduksi dalam sel yang disebut melanosit.

Melanosit ini ditemukan di lapisan terdalam (stratum basale) epidermis.

Sel-sel tersebut menghasilkan pigmen yang berbeda-beda, salah satunya adalah melanin.

Fungsi dasar melanin adalah melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV.

Baca Juga: Perubahan Warna Kulit Bisa Disebabkan Oleh Hiperpigmentasi dan Melasma, Apa Perbedaannya?

Tapi, ketika melanosit menjadi rusak atau tidak sehat, melanosit mempercepat produksi melanin dan menyebabkan hiperpigmentasi.

Hiperpigmentasi adalah istilah luas untuk kelainan yang muncul pada kulit dalam berbagai tingkat keparahan.

Mengutip Vogue, meskipun hiperpigmentasi bisa menjadi masalah yang sulit untuk ditangani, ada banyak cara yang tersedia dan aturan yang harus dipatuhi, antara lain:

1. Mengetahui jenis pigmentasi

Beberapa faktor dapat menyebabkan masalah pigmentasi.

Contohnya paparan sinar UV, panas, pengobatan, iritasi dari produk perawatan kulit, hingga perubahan hormonal.

Pigmentasi kulit abnormal dapat terjadi karena sejumlah alasan.

Namun ada tiga alasan utama penyebab hiperpigmentasi, yakni melasma, bekas jerawat (juga dikenal sebagai hiperpigmentasi pasca inflamasi), dan bintik-bintik hitam karena matahari.

2. Mengelola stres

Stres dapat berperan besar dalam masalah pigmentasi.

Stres menyebabkan masalah kulit mulai dari kekeringan, hiperpigmentasi, jerawat, pori-pori tersumbat, berjerawat, dan tanda-tanda penuaan dini.

Stres itu sendiri memengaruhi pigmentasi secara langsung karena adanya peradangan.

Ketika respons stres tubuh dipicu, hal tersebut menginduksi melanosit untuk menghasilkan lebih banyak pigmen.

Pigmen tersebut kemudian diambil oleh sel-sel kulit lain dan menghasilkan warna yang lebih gelap. 

Menyembuhkan pigmentasi yang diakibatkan oleh stres harus dua arah yakni secara fisik dan emosional.

Tidak hanya dengan menggunakan produk untuk menghilangkan hiperpigmentasi, Kawan Puan juga harus mengelola stres dengan baik.

Baca Juga: Sering Diabaikan, Area Tubuh Ini Juga Harus Dilindungi Sunscreen

3. Mengurangi paparan sinar matahari

Sebagian besar perubahan besar pada kulit, termasuk hiperpigmentasi, disebabkan oleh kerusakan akibat sinar UV.

Meskipun biasanya dikaitkan dengan layar dan perangkat, hybrid electric vehicle (HEV) yang dipancarkan oleh matahari, menyumbang sekitar 50 persen radiasi dan berkontribusi besar terhadap stres kulit.

Cahaya biru juga dapat menembus kulit lebih dalam daripada sinar UVA dan UVB.

Cahaya ini menjangkau melampaui epidermis dan jauh ke dalam lapisan jaringan dermal, mengakibatkan kerusakan yang signifikan.

Untuk memastikan perlindungan ekstra dari kedua sumber masalah tersebut, gunakan SPF atau sunscreen yang mengandung bahan-bahan yang cocok untuk mengatasi masalah tersebut.

4. Menggunakan serum vitamin C

Meskipun hiperpigmentasi sulit dihilangkan sepenuhnya, ada produk yang akan membantu memudarkan bintik hitam yang ada dan mencegah munculnya bintik baru.

Produk tersebut adalah serum vitamin C yang berguna untuk memerangi bintik hitam dan mencerahkan kulit wajah.

Selain itu, vitamin C juga memiliki manfaat anti-inflamasi yang sangat baik.

Cara kerjanya adalah dengan menghambat tirosinase, enzim yang membantu mencegah produksi melanin, membuat hiperpigmentasi lebih sulit terbentuk.

Baca Juga: Kandungan SPF dalam Makeup untuk Perlindungan Wajah, Cukupkah?

Kalau Kawan Puan mengalami masalah hiperpigmentasi, maka lihatlah perawatan sehari-hari yang kamu lakukan.

Apakah perawatan tersebut sudah mampu melindungi kulitmu dari paparan sinar matahari atau belum.

Di samping itu, jaga pola makan dan kelola stres dengan baik agar masalah hiperpigmentasi tidak muncul. (*)

Sumber: Vogue
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru