Parapuan.co - Grooming adalah salah satu modus pelecehan seksual yang sering terjadi di masyarakat.
Biasanya anak-anak menjadi sasaran empuk untuk menjadi target grooming.
Grooming sendiri merupakan upaya seseorang untuk menciptakan kedekatan dengan anak yang bertujuan untuk melakukan pelecehan seksual di waktu yang akan datang.
Anak-anak sering menjadi korban grooming karena mereka masih polos dan belum mengetahui makna dari pelecehan seksual.
Baca Juga: Berkaca dari Sinetron Suara Hati Istri, Inilah Cara Mencegah Perkawinan Anak
Pelaku grooming sering disebut dengan groomer.
Groomer bisa terjadi pada siapun tidak memandang laki-laki atau perempuan.
Anak yang menjadi targert grooming menunjukan tanda-tanda tertentu.
Seperti yang dilansir dari Raisingchildren.net, anak menunjukan tanda seperti:
- Sering mendapatkan hadiah baik itu mainan ataupun pakaian.
- Tidak membicarakan dari mana hadiah itu berasal atau diberikan oleh siapa
- Mendapatkan banyak pesan online dari seseorang dari orang yang baru mereka kenal.
- Membicarakan orang dewasa atau lebih tua dan ingin menghabiskan waktu dengannya.
- Ingin pergi sendiri tanpa pengawasan orang tua.
- Tidak ingin membicarakan hal-hal yang telah mereka lakukan dan cenderung menutup diri.
Baca Juga: 3 Kebiasaan Kurang Tepat saat Berusaha Menidurkan Bayi, Salah Satunya adalah Menggendong
- Berhenti berbagi cerita tentang pengalamannya baik disekolah atau saat bersama teman-temannya.
- Lebih sering menghabiskan waktu sendirian di kamar mereka.
Tanda-tada ini sering ditunjukan pada anak yang berusia dibawah 12 tahun.
Jika anak mulai melakukan tanda tersebut, Kawan Puan perlu melakukan pengawasan pada anak.
Kamu juga bisa meminta bantuan pasangan agar dapat mengatasi masalah ini.
Tentunya ini bertujuan untuk kebaikan anak agar tidak mengalami pelecehan seksual di masa depan.
(*)