Teori ketiga adalah produk susu, bila dikombinasikan dengan makanan olahan dan gula olahan tingkat tinggi, dapat mengganggu kadar insulin dan membuat kulit lebih rentan terhadap jerawat.
Sapi menghasilkan susu untuk memberi makan anak sapi mereka.
Whey dan kasein, protein dalam susu, merangsang pertumbuhan dan hormon pada anak sapi dan dalam tubuh manusia ketika kita meminum susu mereka.
Ketika kita mencerna protein tersebut, susu melepaskan hormon yang mirip dengan insulin, yang disebut IGF-1. Hormon ini diketahui memicu jerawat.
Terkadang hormon dalam susu juga dapat berinteraksi dengan hormon kita sendiri, membingungkan sistem endokrin tubuh kita dan merangsang tumbuhnya jerawat.
Laktosa adalah gula alami yang ada dalam susu, jerawat kamu juga bisa muncul karena adanya sensitivitas laktosa atau reaksi alergi laktosa.
Tidak semua produk susu menyebabkan pertumbuhan jerawat. Penelitian juga telah mencatat bahwa susu skim adalah pemicu jerawat yang paling sering ditemukan.
Baca Juga: Punya Jerawat di Punggung? Ini Dia 5 Cara untuk Mengatasinya
Penelitian memang menunjukkan bahwa ada orang yang jerawatnya dipicu atau diperparah oleh produk susu, tapi kulit setiap orang berbeda.
Jerawat tidak selalu berhubungan dengan produk susu, tetapi ada baiknya bereksperimen dengan diet produk susu untuk mengetahui bagaimana produk susu memengaruhi kulit kamu.
Ada baiknya bila Kawan Puan melakukan konsultasi dengan dokter kulit untuk jawaban yang lebih cocok dengan keadaan kulitmu.
Jangan abaikan masalah kulit wajahmu, jerawat yang semakin parah juga bisa menjadi indikator masalah kesehatan yang lebih besar. (*)