5. Memberi sedikit pilihan untuk anak
Orang tua otoriter tidak memberi anak pilihan atau memutuskan sesuatu.
Orang tua menetapkan aturan dan memiliki pendekatan "ikuti cara saya atau pergi dari rumah ini" untuk disiplin.
Ada sedikit ruang untuk negosiasi dan mereka jarang membiarkan anak-anak mereka membuat pilihan sendiri.
6. Tidak sabar dengan perilaku buruk
Orang tua yang otoriter mengharapkan anak-anak mereka untuk mengetahui lebih baik daripada terlibat dalam perilaku yang tidak diinginkan.
Mereka tidak memiliki kesabaran untuk menjelaskan mengapa anak-anak mereka harus menghindari perilaku tertentu.
Baca Juga: 4 Kebiasaan Toxic Orang Tua Ini Bisa Berdampak Negatif pada Anak
Selain itu, mereka hanya mengeluarkan sedikit energi untuk membicarakan perasaan.
7. Tidak percaya
Orang tua otoriter tidak mempercayai anak-anak mereka untuk membuat pilihan yang baik.
Orang tua dengan gaya ini tidak memberikan banyak kebebasan kepada anaknya untuk menunjukkan bahwa mereka dapat menunjukkan perilaku yang baik.
Daripada membiarkan anak-anak membuat keputusan sendiri dan menghadapi konsekuensi alami atas pilihan tersebut, pola asuh otoriter mengarahkan anak-anak mereka untuk memastikan bahwa mereka tidak membuat kesalahan.