"Apa yang saya pelajari adalah jika seseorang tidak mendapatkan apa yang dibutuhkan pada usia tertentu, mereka akan menghabiskan hidup untuk mencari identitas diri berdasarkan apa yang terjadi mereka," kata Oprah.
"Atau, seperti yang dikatakan Bruce dalam buku kami, What Happened to You?, apa yang terjadi pada kamu sama pentingnya dengan apa yang tidak terjadi padamu," tambahnya.
Oprah Winfrey menyatakan bahwa bukunya bukan tentang menyalahkan diri sendiri atau trauma, melainkan tentang membantu pembaca mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai trauma masing-masing dan menjadikan trauma itu sebagai motivasi untuk terus bergerak maju.
Oprah sendiri memang cukup terbuka soal traumanya di masa lalu.
Baca Juga: Mengenal Morphing, Pelecehan Seksual Online yang Dialami Citra Kirana
Pada tahun 1986, ia tampil di sebuah acara yang membahas pelecehan seksual kepada anak.
Pada saat itu, Oprah bercerita bahwa saat masih belia, ia dilecehkan oleh sepupunya, pamannya, dan seorang teman ayahnya.
Oprah juga pernah bercerita mengenai insiden kekerasan dalam rumah tangga yang mengakibatkan ketidakmampuannya untuk merasa aman saat tidur.
Keterbukaannya tersebut dinilai akan menjadikan buku yang ditulisnya terasa lebih jujur, tanpa ada kebohongan dan "bumbu" drama.
Oprah berharap dengan buku yang ia tulis, pembaca dapat belajar banyak hal mengenai kesehatan mental dan trauma.
Buku terbaru Oprah dapat Kawan Puan masukkan ke daftar beli buku barumu! (*)