Tulis Buku Kesehatan Mental, Oprah Winfrey Ceritakan Perjalanan Traumanya

Alessandra Langit - Kamis, 3 Juni 2021
Oprah Winfrey
Oprah Winfrey Kompas.com

Parapuan.co - Oprah Winfrey sedari dulu selalu berbicara soal kesehatan mental.

Host dari acara The Oprah Winfrey Show ini hampir selalu membahas kondisi kesehatan mental setiap narasumber dan bintang tamu yang hadir di acaranya.

Baru-baru ini, Oprah berbincang-bincang bersama rekan penulisnya, Dr. Bruce Perry dalam Koalisi Kesehatan Mental. 

Selama diskusi virtual mereka, yang secara eksklusif ditayangkan oleh People, keduanya menggali lebih dalam mengenai isu yang ada di buku mereka, What Happened to You?

Baca Juga: Meghan Markle dan Pangeran Harry Diwawancara Oprah Winfrey: Takut Ulangi Sejarah

Buku tersebut banyak membahas soal perjuangan kesehatann mental Oprah.

Oprah Winfrey berusaha memahami bagaimana trauma masa lalunya memengaruhi kesehatan mentalnya secara keseluruhan.

"Saya mulai berpikir tentang apa yang sudah terjadi pada saya dalam hidup ini yang menjadikan siapa saya pada hari ini," kata Oprah. 

"Mengapa saya memiliki ketakutan dan kekhawatiran yang selalu saya bawa dalam waktu yang culup lama? Pertanyaan itu sangat berharga bagi saya,” tambahnya.

Dr. Bruce Perry juga menyatakan bahwa memahami masa lalu dan trauma sendiri sangatlah penting dalam pemulihan gangguan kesehatan mental.

Otak seseorang yang kebutuhan mentalnya tidak terpenuhi pada usia dini akan berkembang dengan cara yang berbeda dari mereka yang terpenuhi.

"Apa yang saya pelajari adalah jika seseorang tidak mendapatkan apa yang dibutuhkan pada usia tertentu, mereka akan menghabiskan hidup untuk mencari identitas diri berdasarkan apa yang terjadi mereka," kata Oprah. 

"Atau, seperti yang dikatakan Bruce dalam buku kami, What Happened to You?, apa yang terjadi pada kamu sama pentingnya dengan apa yang tidak terjadi padamu," tambahnya.

Oprah Winfrey menyatakan bahwa bukunya bukan tentang menyalahkan diri sendiri atau trauma, melainkan tentang membantu pembaca mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai trauma masing-masing dan menjadikan trauma itu sebagai motivasi untuk terus bergerak maju.

Oprah sendiri memang cukup terbuka soal traumanya di masa lalu.

Baca Juga: Mengenal Morphing, Pelecehan Seksual Online yang Dialami Citra Kirana

Pada tahun 1986, ia tampil di sebuah acara yang membahas pelecehan seksual kepada anak.

Pada saat itu, Oprah bercerita bahwa saat masih belia, ia dilecehkan oleh sepupunya, pamannya, dan seorang teman ayahnya.

Oprah juga pernah bercerita mengenai insiden kekerasan dalam rumah tangga yang mengakibatkan ketidakmampuannya untuk merasa aman saat tidur.

Keterbukaannya tersebut dinilai akan menjadikan buku yang ditulisnya terasa lebih jujur, tanpa ada kebohongan dan "bumbu" drama.

Oprah berharap dengan buku yang ia tulis, pembaca dapat belajar banyak hal mengenai kesehatan mental dan trauma.

Buku terbaru Oprah dapat Kawan Puan masukkan ke daftar beli buku barumu! (*)