Sayangnya, bakteri baik ini dapat rusak dengan mudah jika dipanaskan.
Maka dari itu, jika ingin kandungan bakteri prebiotik dalam tempe tetap utuh, maka jangan dimasak dalam suhu yang panas sekali, seperti digoreng.
Made Astawan menyarankan, sebaiknya masyarakat Indonesia memiliki cara yang lebih kreatif untuk mengolah tempe.
Misalnya dengan cara dikukus, dibakar, dipanggang, atau yang lainnya.
Asalkan dengan catatan yakni tempe harus higienis, atau bersih saat dibuat.
Made mengaku ia bersama teman-teman di Rumah Tempe Indonesia (RTI) biasa mengonsumsinya dengan cara yang tak biasa, yakni dijus dicampur dengan buah.
Ia menyatakan kalau jus merupakan salah satu cara terbaik untuk menjaga kandungan tempe agar tetap bernutrisi.
Baca Juga: Jenis-Jenis Tempe yang Tak Gunakan Kacang Kedelai, Ternyata Banyak!
Di samping itu, Kawan Puan perlu tahu kalau tempe itu mengandung MSG alami seperti penyedap makanan.
Jadi kamu tak perlu menambah MSG ke dalam olahan tempe.
Nah, Kawan Puan berdasarkan informasi di atas, semoga kamu bisa lebih mengolah tempe dengan bijak agar kandungan gizinya tetap utuh ya. (*)