Parapuan.co - Bisnis makanan dan minuman di Indonesia memang sedang mulai menjamur dalam beberapa tahun terakhir.
Macam jajanan ini pun semakin bervariatif.
Berbagai pendatang baru dari dalam dan luar negeri di bidang kuliner pun mulai berdatangan.
Di tengah pesatnya pertumbuhan industri makanan dan minuman, beberapa nama lokal tumbuh dan sukses berekspansi hingga memiliki ratusan karyawan dan cabang.
Berbagai cara dilakukan untuk memikat pasar, mulai dari kerja sama dengan influencer terkenal, hingga secara cerdas memaksimalkan kampanye-kampanye tanggal cantik seperti 6.6, 12.12 yang dilakukan layanan pembayaran digital.
Baca Juga: Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pentingnya Peran Kaum Muda untuk Transisi Energi Bersih
Salah satu makanan lokal yang kini banyak diminati adalah ayam geprek.
Panganan lokal ini pun juga mulai menyebar luas di berbagai penjuru negeri.
Salah satu yang terkenal adalah bisnis dari Renny Rantika, CEO & Co-Founder Ayam Keprabon Express.
Renny pun kini menjadi perempuan berdaya yang berhasil mengembangkan bisnisnya.
Mulai dari hanya satu outlet di Solo, kini sudah memiliki 60 gerai waralaba.
Sukses membesarkan dan mengembangkan bisnisnya, Renny Rantika pun membagikan 7 tips dan rahasianya.
Ini dia 7 tips dan rahasia bisnis Renny berkembang pesat di Indonesia, seperti rilis yang diterima PARAPUAN, Jumat (4/6/2021).
Keberhasilan datang setelah 10 kegagalan
Tak hanya sekali mencoba langsung sukses, bisnis ayam geprek ini bukan lah bisnis pertama Renny dan suami.
Gemar berdagang sedari dulu, peruntungan bisnis di berbagai bidang sudah pernah dicoba.
Jika dihitung, setiap dari 10 jari tangan bisa mewakili kegagalan demi kegagalan dalam berbisnis.
Mulai dari berjualan kerupuk di pinggiran jalan Bandung, usaha retail, hingga menjadi agen asuransi pernah dilakoni Renny dengan hasil yang kurang menggembirakan.
Meski berkali-kali gagal, kunci keberhasilan Renny dan suami ada pada kegigihan dan keberanian untuk selalu memulai lagi dari nol setelah suatu kegagalan.
Alon-Alon Asal Kelakon
Ketika banyak pemain lain di industri mamin fokus untuk segera membuka cabang sebanyak mungkin sekaligus, Renny dan suami memilih aliran berbeda.
Ia lebih memilih memulai perlahan sehingga memiliki waktu lebih untuk membentuk fondasi bisnis yang matang.
Renny mengambil waktu kurang lebih satu tahun, untuk mempersiapkan jalur distribusi, standar bahan baku, standar karyawan dan lain-lain sebelum membuka waralaba.
Fondasi ini juga dibuat di area dapur. Dari awal berdiri hingga kini, bisnis ini menggerakkan roda makanannya dari central kitchen yang ada di Solo.
Central kitchen ini menyalurkan bahan makanan ke 60 cabang waralaba yang tersebar di berbagai kota besar di Indonesia.
Tidak hanya bumbu dan bahan pelengkap, stok ayam hingga sambal dipasok dari central kitchen ini.
Sumber yang terpusat merupakan upaya untuk mengeliminasi tantangan bisnis waralaba, yaitu rasa yang tidak konsisten antara satu cabang dengan yang lain.
Alon-alon asal kelakon, alias pelan-pelan saja asal berhasil, menjadi motto yang Renny dan suami percaya.
Fokus, lurus dan jalan terus
Sebagai industri yang dinamis, pemain baru silih berganti menawarkan berbagai produk.
Beberapa pemain lama juga mendiversifikasi bisnis dengan membuka perusahaan dengan varian makanan berbeda dari kakaknya.
Berbeda dengan tren tersebut, Renny dan suami lebih memilih untuk fokus berinovasi pada bisnis ayam geprek yang dirintisnya.
Fokus tersebut membuat Ayam Keprabon mahir dalam menciptakan inovasi.
Salah satu inovasi yang dibuat Ayam Keprabon adalah menu Sushi Geprek yang sukses viral dan menggebrak media sosial di periode akhir 2020 lalu.
Baca Juga: Bisa Jadi Ancaman untuk Perempuan, Kanker Paru Kini Perlu Jadi Prioritas Nasional, Ini Alasannya
Buka peluang untuk kolaborasi dengan siapapun
Beberapa perusahaan yang telah besar biasanya enggan bekerja sama dengan perusahaan pendatang baru.
Berbeda dengan hal tersebut, Renny menekankan bahwa Ayam Keprabon selalu terbuka untuk berkolaborasi dengan siapapun, asalkan bisa memberikan keuntungan atau kemudahan untuk konsumen.
Hal tersebut yang mendasari bergabungnya Ayam Keprabon Express sebagai merchant ShopeePay di awal kemunculan layanan pembayaran tersebut pada awal tahun 2020.
Memanusiakan manusia
Bagi Renny, aset terbesarnya justru ada pada sumber daya manusia sebagai penggerak bisnis.
Untuk memupuk loyalitas dan relasi yang panjang, Renny dan suami berpegang pada satu prinsip, yaitu memanusiakan manusia.
Berbagai tradisi dan aktivitas untuk karyawan, seperti tradisi perayaan ulang tahun, momen melahirkan, hingga liburan tahunan tak pernah dilewatkan sebagai bentuk apresiasi terhadap kesejahteraan karyawan.
“Saya bersyukur sekali dipertemukan dengan orang-orang baik yang mau bergerak bersama memajukan bisnis Ayam Keprabon Express. Bermula dari 4 orang karyawan, saat ini ada lebih dari 600 karyawan dan semua sudah seperti keluarga. Ayam Keprabon Express tidak akan jadi seperti hari ini tanpa kehadiran orang-orang hebat ini," kata Renny.
“Itulah sebabnya, semangat juang saya untuk terus menjalankan Ayam Keprabon Express semakin besar di tengah pandemi. Lebih daripada keuntungan bisnis, ada tanggung jawab moral yang saya emban pada hajat hidup ratusan karyawan serta konsumen setia,” tambahnya.
Amati, Tiru, Modifikasi
Lahir dengan nama Ayam Keprabon, ide bisnis mulanya terinspirasi ketika Renny dan suami mendatangi sebuah tempat makanan ayam geprek di Yogyakarta.
“Tempatnya sangat sederhana, sayang sekali padahal bisa dimaksimalkan. Dari situ saya dan suami akhirnya memiliki ide untuk mengangkat menu ayam geprek dalam konsep yang lebih mapan,” kata Renny.
Setelah melalui berbagai persiapan, lahirlah Ayam Keprabon yang namanya terinspirasi dari lokasi gerai pertama Ayam Keprabon di Jl. Teuku Umar No. 30, Solo.
Daerah tersebut juga dikenal sebagai daerah Keprabon.
"Sementara kata ‘express’ ditambahkan khusus pada gerai waralaba dengan tujuan lebih merepresentasikan hidangan yang enak, murah, praktis dan akrab di tengah masyarakat kota yang dinamis," tutup Renny. (*)