Ia pun menyebutkan, masyarakat perlu memahami bawa vaksin tidak mencegah terjadinya penularan Covid-19.
"Yang mencegah penularan itu 3M, termasuk menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. Karena tertular itu kan virus masuk ke dalam tubuh kita, dan benteng kita itu 3M," kata Nadia.
Jadi walau seseorang sudah menerima vaksin tetapi tidak menerapkan perilaku 3M, maka besar kemungkinan dia masih bisa tertular Covid-19.
Termasuk juga bagi seseorang yang telah divaksin dan patuh protokol kesehatan tetap masih berpeluang terinfeksi Covid-19.
Nadia menjelaskan, hal itu bisa terjadi sebab saat ini masih dalam situasi pandemi.
Baca Juga: Ringgo Agus Rahman Mengasingkan Diri Karena Covid-19, Surat Cinta dari Bjorka dan Mars Jadi 'Obat'
"Kalau pandemi itu kan berarti konsentrasi virus di sekitar kita itu sangat tinggi," terang Nadia.
Sebagai gambaran situasi pandemi dan kondisi saat tidak lagi pandemi, Nadia mencontohkan saat terjadinya musim demam berdarah.
"Kenapa pada saat musim demam berdarah, orang lebih gampang kan kena demam berdarah. Nah, karena virusnya banyak pada saat itu. Karena nyamuk yang membawa virus pada saat perubahan dari musim panas ke musim hujan, atau musim hujan, itu banyak (populasinya)," tambahnya.
"Sehingga orang gampang sakit demam berdarah. Makanya muncul kejadian luar biasa (KLB) peningkatan kasus demam berdarah. Karena pada saat itu virusnya banyak, nyamuk pembawanya juga banyak," kata Nadia melanjutkan.