Beth Ilene menyatakan kalau vaksin bekerja dengan mengajarkan sistem kekebalan untuk mengenali ancaman tertentu.
Tapi, obat imunosupresif bekerja dengan mengurangi kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan ancaman.
"Kami mulai menyadari bahwa orang yang menggunakan obat imunosupresif mungkin memiliki respons yang lebih lambat dan lebih lemah terhadap vaksinasi Covid," tambahnya.
Masih dari sumber yang sama, untuk mengatasi masalah tersebut, para ahli mengatakan mungkin ada strategi yang bisa digunakan untuk mengatasi hal yang ditimbulkan oleh imunosupresi.
Wallace menyarankan bahwa beberapa orang mungkin dapat menghentikan pengobatan di waktu mereka mendapatkan vaksinasi.
Atau menunda infus IV sampai mereka punya waktu untuk meningkatkan respon imun terhadap injeksi.
Meghan Baker, ahli epidemiologi di Dana-Farber Cancer Institute dan Brigham and Women's Hospital, menambahkan bahwa ada fleksibilitas dalam waktu terapi imunosupresif.
Di mana para ahli sering merekomendasikan untuk menyelesaikan seri vaksin Covid-19 pada minimal dua minggu sebelum memulai pengobatan.
Namun, jika hal ini tidak memungkinkan, para ahli merekomendasikan agar pasien berbicara dengan dokter pribadi mereka tentang risiko dan manfaat dari menunda terapi.
Wallace lebih lanjut menjelaskan bahwa rekomendasi khusus mengenai waktu obat penekan kekebalan harus disesuaikan dengan kebutuhan individu.
Untuk Kawan Puan yang mengonsumsi obat imunorupresif, jangan lupa untuk konsultasikan pada dokter terlebih dahulu sebelum melakukan vaksinasi yah.(*)