Parapuan.co - Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua belakangan ramai dibicarakan menyusul penunjukan aktris Nagita Slavina (33) sebagai ikon acara tersebut.
Adapun yang menunjuk istri aktor Raffi Ahmad (34) ini menjadi ikon pesta olahraga akbar Indonesia tersebut adalah Panitia Besar PON XX Papua.
Penunjukan Nagita menjadi ikon PON XX Papua ini mengundang kritik sebab banyak yang menganggap bahwa ikon untuk kompetisi olahraga tersebut sebaiknya orang Papua asli.
Sementara, Nagita sama sekali tidak berdarah Papua, Kawan Puan.
Baca Juga: Nagita Slavina Jadi Duta PON XX, Arie Kriting Pertanyakan Representasi Perempuan Papua
Salah satu pihak yang mengkritik hal tersebut adalah komika Arie Kriting (36) yang menilai bahwa ikon PON XX Papua idealnya adalah perempuan bumi cenderawasih.
Namun, ada pula yang menganggap Nagita sah-sah saja menjadi ikon PON XX Papua mengingat popularitasnya yang dapat membantu mempromosikan ajang olahraga ini.
Kontestan Puteri Indonesia 2015 asal Papua Barat, Olvah Bwefar Alhamid (31), merupakan salah satu pihak yang tak mempermasalahkan penunjukan Nagita sebagai ikon tersebut.
Terlepas dari persoalan ini, sebetulnya ada sejumlah perempuan Papua dengan prestasi yang luar biasa namun tak banyak diberitakan.
Mari cari tahu siapa saja perempuan tersebut, dilansir dari Kompas.com dan Tribunnews.com.
Olvah Bwefar Alhamid
Seperti yang sudah disinggung sedikit di poin sebelumnya, Olvah merupakan kontestan ajang kecantikan Puteri Indonesia 2015.
Kompas.com menginformasikan bahwa ketika mengikuti kontes yang diikuti 30-an peserta tersebut, perempuan bernama lengkap Syarifah Olvah Bwefar Alhamid ini berhasil masuk lima besar.
Pada 2016, dia mewakili Indonesia dalam ajang kontes kecantikan internasional Miss Eco Universe yang digelar di Mesir dan bersaing dengan 70-an peserta dari negara lain.
Baca Juga: Nagita Slavina Jadi Duta PON XX Papua, Arie Kriting Berikan Kritik
Dalam Miss Eco Universe 2016, dirinya berhasil memenangkan kategori Best National Costume berkat kostum yang dikenakannya.
Saat itu, Olvah mengenakan kostum bernama Bird of Paradise yang sangat menunjukkan kekayaan alam dan budaya Papua.
Kostum Bird of Paradise itu terdiri dari gaun berwarna emas, kalung anggrek hitam artifisial, replika sayap burung cenderawasih di punggung, serta topi besar berbentuk honai.
Honai adalah rumah adat khas Papua.
Nowela Elisabeth Mikhelia Auparay
Diinformasikan Tribunnews.com, penyanyi yang akrab disapa Nowela ini mulai aktif di dunia musik sejak memenangkan kompetisi menyanyi Indonesian Idol 2013.
Perempuan berusia 33 tahun tersebut merupakan insan bumi cenderawasih asal Wamena.
Usai menyabet piala Indonesian Idol 2013, dia sering diundang untuk memamerkan suara merdunya di stasiun televisi swasta maupun acara lainnya.
Baca Juga: Minimnya Layanan Kesehatan dan Pemulihan Bagi Perempuan Korban Kekerasan di Papua
Sayang tawaran manggung jadi berkurang sejak pandemi Covid-19 melanda.
Akibatnya, Nowela jadi terpaksa mengandalkan uang tabungannya untuk bertahan di tengah pandemi.
Meski demikian, dia tidak kehabisan akal.
Nowela kemudian aktif membuat konten di situs menonton dan berbagi video YouTube, yang salah satunya dapat Kawan Puan lihat di bawah ini.
Kompas.com mewartakan bahwa Putri (35) merupakan anak perempuan mantan pesepak bola profesional era 1980-an, Rully Nere.
Perempuan bernama lengkap Augusthine Ariella Nere itu pernah mengikuti kontes kecantikan Miss Indonesia 2006.
Saat berkompetisi dalam ajang kecantikan tersebut, dia berhasil dinobatkan sebagai Miss Persahabatan berkat keramahannya dan sifatnya yang bersahabat.
Sayang Putri tidak tembus 15 besar dalam Miss Indonesia 2006.
Baca Juga: Komnas Perempuan: Perempuan di Papua Saat ini Alami Kekerasan Berlapis
Walau demikian, dia tetap aktif di dunia hiburan tanah air.
Putri pernah membintangi film Di Timur Matahari (2012) yang digarap oleh sutradara berbakat Indonesia Ari Sihasale.
Singkatnya, film tersebut berkisah tentang sekelompok murid di pedalaman Papua yang menantikan kedatangan seorang guru baru di sekolah mereka.
Dalam film ini, Putri beradu akting dengan para pemeran lain seperti Lukman Sardi dan Ringgo Agus Rahman.
Wah, hebat-hebat ya para perempuan asli Papua ini, Kawan Puan.(*)