Parapuan.co - Kawan Puan, pernah tidak sih, kamu mendengar kalau perempuan itu jangan angkat beban?
Pasti kamu sempat mendengar latihan angkat beban bagi perempuan itu bahaya dan membuat badan jadi bulky atau besar.
Terus kalau badan perempuan sudah bulky atau besar, maka tidak lagi dianggap menarik atau bahkan dibilang bukan 'perempuan.'
Padahal itu hanya stereotip semata yang tak di dukung oleh fakta, lo! Lagipula, bagaimana bentuk badan kita, harus disyukuri dan dirayakan.
Tak hanya mitos angkat beban bikin badan jadi bulky, ada berbagai mitos lain tentang angkat beban bagi perempuan yang tidak benar.
Baca Juga: Heboh Anya Geraldine Cari Partner Olahraga, Ternyata Ini Manfaatnya!
Mengutip dari Insider, berikut berbagai mitos yang perlu Kawan Puan tahu soal angkat beban, yuk simak dan singkirkan stigma ini!
1. Perempuan tidak boleh angkat beban karena berbahaya
Kawan Puan, acap kali angkat beban dikaitkan sebagai olahraga untuk laki-laki dan berbahaya bagi perempuan.
Tentu saja hal tersebut tidak benar. Pasalnya angkat beban itu sudah banyak dilakukan oleh perempuan.
Bahkan menurut Sara Carr selaku personal trainer di Black Box, New York, latihan beban seperti angkat besi itu tak bahaya untuk perempuan.
Asalkan angkat beban itu dilakukan dengan benar.
2. Perempuan yang mengangkat beban akan jadi gemuk atau bulky
Mitos umum lainnya yakni mengangkat beban bagi perempuan akan menambah berat badan dan otot atau membuat tubuh mereka terlihat "besar"
Sara menyatakan kalau mitos tersebut benar, tapi kondisi tersebut terjadi kalau angkat beban dilakukan dalam waktu yang lama.
Pasalnya membangun otot membutuhkan waktu jauh lebih lama daripada membakar lemak.
Mungkin saja membutuhkan bertahun-tahun kerja keras untuk massa otot yang tanpa lemak, layaknya atlet-atlet angkat beban.
3. Perempuan tidak bisa menurunkan berat badan melalui angkat beban
Kawan Puan, anggapan bahwa kardio merupakan cara terbaik untuk membakar lemak atau menurunkan berat badan itu salah.
Menurut Sara, angkat beban sama baiknya atau bahkan lebih baik untuk membakar kalori.
Pernyataan Sara ini didukung dengan sebuah studi berjudul Six Weeks of Moderate Functional Resistance Training Increases Basal Metabolic Rate in Sedentary Adult Women.
Hasil studi tersebut menyatakan angkat beban meningkatkan metabolisme basal tubuh, bahkan hingga 48 jam setelah kamu selesai latihan.
Baca Juga: Miliki Lengan Besar, Latihan Ini Dapat Membantumu Mengatasinya
"Ketika kamu mengangkat beban, begitu kamu berhenti, tubuhmu mulai pulih, dan terus membakar kalori untuk jangka waktu yang lama," tegas Sara.
4. Harus menggunakan beban yang ringan dan banyak repetisi untuk memperkuat otot tertentu
Rutinitas latihan yang dirancang untuk perempuan sering kali mencakup latihan beban ringan (atau hanya latihan beban tubuh) dan banyak pengulangan.
Di mana latihan dengan mengangkat beban ringan mampu membentuk otot tanpa jadi besar.
Tentu pernyataan tersebut salah.
Pada kenyataannya, kamu tidak bisa mendapatkan definisi otot tanpa mendapatkan massa otot (atau kehilangan lemak tubuh).
"Ototmu bisa menjadi lebih besar atau lebih kecil, tapi kamu tidak dapat mengubah bentuknya," kata Sara.
5. Takut belajar angkat beban
Sebagai seorang yang baru mau mulai latihan angkat beban, berjalan ke gym dapat menimbulkan kecemasan, karena kamu takut dihakimi.
Atau banyak anggapan kalau perempuan tidak cocok angkat beban.
Hal ini terutama berlaku untuk perempuan di ruang beban yang penuh dengan laki-laki.
Meskipun tahu harus mulai dari mana, belajar mengangkat beban tidak harus menakutkan, kata Sara.
Kawan Puan bisa datang ke komunitas gym yang sangat menyambut pendatang baru, dan dengan senang hati membantu pemula mempelajari hal baru.
Salah satu kunci untuk merasa nyaman di gym adalah menemukan pelatih yang baik.
Pembinaan sangat penting bagi pemula, supaya Kawan Puan bisa belajar berbagai teknik.
Baca Juga: Ingin Perut Terlihat Lebih Rata? Coba Lakukan 3 Posisi Plank Ini
Nah, Kawan Puan, jadi yuk segera singkirkan mitos-mitos angkat beban pada perempuan itu.
Jadilah percaya diri untuk mencapai tubuh yang lebih sehat dan bugar! (*)