Penunjukan Laurence des Cars merupakan keputusan berani untuk membuat Museum Louvre kembali berdiri saat kota Paris masih perlahan-lahan membuka akses untuk publik kembali.
Dalam proses pemilihan pemimpin Museum Louvre, Laurence harus bersaing dengan nama besar lainnya, yang adalah dua orang laki-laki.
Pesaing lain untuk posisi itu termasuk Laurent Le Bon, presiden Museum Picasso, dan Christophe Leribault, direktur Petit Palais.
Laurence menjelaskan misi jabatannya sebagai salah satunya cara untuk menarik lebih banyak pemuda dan perempuan Prancis dan internasional untuk berkunjung ke museum.
"Museum Louvre memiliki banyak hal untuk dibagi dengan kaum muda. Mereka akan menjadi perhatian utama saya sebagai presiden," kata Laurence.
Tujuan Laurence menarik banyak pemuda tidak lain agar mereka belajar mengenai sejarah.
"Museum Louvre bisa sepenuhnya berbentuk kontemporer. Namun Museum ini juga terbuka untuk dunia modern saat ini sambil berbicara tentang sejarah masa lalu yang mendidik," tambahnya.
Selama 230 tahun, Museum Louvre dipimpin oleh laki-laki.
Dipilihnya Laurence des Cars sebagai pemimpin perempuan pertama merupakan sejarah baru yang dapat menginspirasi banyak perempuan dalam berbagai bidang, tidak hanya di bidang seni budaya.
Momen sejarah ini dapat menjadi inspirasi dan harapan bagi Kawan Puan bahwa perempuan dapat menjadi pemimpin dalam segala bidang.
(*)
Baca Juga: Bukti Usia Tak Halangi Kesuksesan, Forbes Rilis Daftar Perempuan Karier 50 Over 50