Selain itu, cara lainnya adalah dengan bekerja secara obsesif untuk menyempurnakan diri sendiri dan berharap suatu hari nanti akan layak dicintai.
Ketika terus-menerus dalam kondisi seperti ini maka naluri ini yang justru menyebabkan seseorang terus merasa insecure.
Hal ini juga yang membuat seseorang tidak sadar dengan trauma masa lalunya dan memilih untuk kabur dari rasa tidak adil yang dialami.
Kondisi inilah yang menyebabkan seseorang menjadi workaholic, menjadi pribadi yang selalu "aktif", dan perfeksionis.
Baca Juga: Terbawa Sampai Dewasa, Ini Ciri-Ciri Anak yang Mengalami Trauma
Trauma ini membuat kita memilih tenggelam dalam pekerjaan untuk menghindari permasalahan dalam diri yang sebenarnya dimiliki.
Tak hanya itu, trauma ini juga menyebabkan kecemasan, panik, kelelahan, dan dalam kasus yang lebih ekstrem membuat seseorang kecanduan, depresi, bahkan bunuh diri.
Nah, jika Kawan Puan menyadari bahwa memiliki pribadi cenderung perfeksionis atau terlalu sukses, mungkin bisa jadi hal tersebut terjadi karena adanya luka masa kecil yang masih perlu disembuhkan.
Dengan memulai proses penyembuhan, maka kamu dapat benar-benar mengenal diri sendiri dan menemukan karier yang diinginkan.
Penyembuhan juga membantu membantu kamu mengembangkan mimpi dengan tujuan dampak, bukan validasi atau pencapaian.
Tidak ada kata terlambat untuk memulai proses penyembuhan, dan membangun kehidupan yang memuaskan.
(*)