Berbagi peran dan tugas adalah kunci utama dari pembagian peran secara egaliter.
Suami dan istri boleh menunjukkan bakat dan minat mereka dalam bidang apapun, misalnya suami memiliki hobi untuk memasak.
Sehingga dalam rumah tangga mereka, memasak adalah tugas suami.
Suami dan istri juga dapat saling membantu dan mendukung satu sama lain dalam menjalankan peran dan melakukan tugas.
Menurut Kawan Puan, manakah yang lebih mengayomi satu sama lain dari dua jenis pembagian peran ini?
Mengerjakan tugas rumah tangga dan mengasuh anak sama sekali tidak mengurangi harkat dan martabat sebagai laki-laki.
Begitu pula, menjadi perempuan karir tidaklah menurunkan derajatnya sebagai perempuan tulen juga.
Sebab, inti rumah tangga itu dibangun suami-istri yang saling mendukung, mengayomi, dan meraih mimpi bersama.
Tak perlu bebankan satu pekerjaan domestik pada salah satu orang saja karena pekerjaan domestik itu sangat banyak dan tidak ada habisnya.
Baca Juga: Pembagian Peran dalam Keluarga Berawal dari Komunikasi dan Kesepakatan Bersama
(*)