Karyawan Toyota di Jepang Bunuh Diri Usai Alami Pelecehan Verbal

Aulia Firafiroh - Rabu, 9 Juni 2021
toyota
toyota

Parapuan.co -  Baru-baru ini, kabar tidak sedap menyerang perusahaan besar Toyota Motor Corporation.

Salah satu karyawan perusahaannya mengalami pelecehan verbal hingga membuat dirinya bunuh diri.

Mendengar hal itu, Akio Toyoda yang merupakan Presiden Toyota Motor Corporation berkunjung ke rumah keluarga pria yang menjadi korban pelecehan oleh sesama karyawannya.

Sebagai pemimpin perusahaan, ia menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut.

Baca juga: Mengenal New Job Blues, Apa Itu dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Korban yang merupakan pria berusia 28 tahun itu diketahui telah meninggal dunia setelah bunuh diri akibat kerap diganggu oleh bosnya.

Akio Tayoda juga mengatakan bahwa ia sudah menyelesaikan masalah itu dengan keluarga seorang karyawan yang melakukan bunuh diri pada 2017.

Pihak perusahaan mengaku telah meminta maaf dan bersumpah untuk menindak pelecehan yang terjadi.

Karyawan yang namanya dirahasiakan tersebut diketahui bekerja di departemen desain kendaraan di kantor pusat pembuat mobil di Toyota, Prefektur Aichi sejak Maret 2016.

Ia mengaku mendapat pelecehan secara rutin oleh atasan langsungnya, seperti "kamu bodoh," "kamu idiot," dan "kamu sebaiknya mati." 

Usai empat bulan di kantor, korban akhirnya mengambil cuti selama tiga bulan dan didiagnosis dengan gangguan stres yang bisa menyebabkan depresi, kecemasan, dan menarik diri dari pergaulan. 

Kemudian ia dipindah tugaskan ke bagian lain, tetapi disuruh duduk di dekat mantan atasannya. 

Baca juga: Empat Tipe Rekan Kerja Perusak Suasana Hati dan Cara Praktis Menghadapinya

Namun sayang, setahun kemudian, dia bunuh diri di kamarnya di asrama perusahaan.

Menanggapi hal tersebut, pihak Toyota meminta maaf kepada pihak keluarga setahun kemudian.

Dilansir dari media Jepang, pihak perusahaan mengakui hubungan sebab akibat antara pelecehan dan cuti pria itu, tetapi membantah hubungan antara pelecehan dan bunuh diri.

Pihak dewan tenaga kerja regional akhirnya mengakui kematian karyawan tersebut terkait pekerjaan dan memberikan hak kompensasi kepada keluarganya. 

"Perusahaan menganggap serius kenyataan bahwa nyawa berharga karyawan kami telah hilang dan berjanji untuk mengubah Toyota dengan meningkatkan langkah-langkah pencegahan sambil menjaga putra Anda dalam ingatan kami." ujar pihak Toyoda.(*)

Sumber: JPNN
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat