Melakukan tes kehamilan
Setelah transfer embrio dilakukan, mungkin kamu dan pasangan tidak sabar untuk segera mengetahui hasilnya.
Namun, keinginan tersebut sebaiknya ditahan terlebih dahulu.
“Diperlukan waktu hingga beberapa minggu sejak hari transfer sampai sel-sel plasenta mulai memproduksi cukup hormon yang dikenal sebagai human chorionic gonadotropin (hCG) untuk dideteksi dengan tes darah,” terang dr. Aida, saat dihubungi Selasa (13/10/2020).
Bersikap panik
Hal penting yang harus dihindari setelah transfer embrio adalah bersikap panik.
Meski sulit dilakukan, Kawan Puan dan pasangan harus tetap rileks.
Hal terpenting untuk diingat selama masa stres siklus IVF ini adalah apakah embrio menempel atau tidak benar-benar tergantung pada kualitas embrio dan seberapa reseptif rahim calon ibu.
Oleh karena itu, tidak ada hal mendasar yang dapat dilakukan yang akan mempengaruhi hasil.
Hal ini penting untuk diingat. Sebab, ketika sebuah siklus gagal, sangat sering terjadi menyalahkan diri sendiri atas hasil yang didapat.
Baca Juga: Berawal dari Mimpi dan Berkhayal, Ayu Dewi Ungkap Satu Impiannya Akhirnya Terwujud di Umur 36 Tahun
Berhubungan seks
Sampai saat ini, memang belum ada bukti secara ilmiah yang melarang hubungan seksual setelah transfer embrio atau dalam kehamilan.
Akan tetapi, kontraksi rahim akibat orgasme merupakan hal yang cukup mengkhawatirkan.
Untuk itu, para pasutri yang menjalani program bayi tabung dianjurkan tidak berhubungan seks terlebih dahulu terutama beberapa hari usai transfer embrio.