Parapuan.co - Belanja online dengan paylater memang menggiurkan sekali ya, Kawan Puan?
Apalagi saat ingin beli barang, tapi belum gajian. Otomatis belanja online pakai paylater pun menjadi pilihan.
Melansir Kompas.com, paylater ini bahkan banyak disukai orang Indonesia, terutama di masa pandemi Covid-19.
Ini pun selaras dari hasil riset Kredivo dan Katadata Insight Center selama Januari-Desember 2020, sebanyak 55 persen pengguna e-commerce baru memilih metode pembayaran melalui Paylater.
Tapi, tunggu dulu, kamu yakin belanja online pakai paylater apakah betulan membantu kamu atau malah bikin rugi, nih?
Memang sih, awalnya kamu bisa mendapatkan barang impian. Tapi, rupanya belanja online pakai paylater justru bisa merugikan kamu lho.
Terutama, kamu harus membayar bunga yang tidaklah kecil.
Nah, apa saja ya, risiko belanja online pakai paylater yang perlu kita sadari?
Baca Juga: Selain Dana Pensiun, Ini Hal Lain yang Perlu Diperhatikan untuk Wujudkan Hari Tua Sejahtera
Membuatmu beli barang yang tidak perlu
Berdasarkan survey dari cardify.ai, banyak penggunakan paylater mengatakan kalau intensitas belanja mereka meningkat dari 10 persen sampai 40 persen saat menggunakan paylater dibandingkan kartu kredit.
Ayo, kamu pasti setuju, nih dengan poin yang satu ini. Betul sekali, adanya paylater membuat kita jadi lebih tergoda untuk membeli barang tanpa mementingkan kebutuhanmu.
Inilah yang akhirnya membuat pengeluaranmu jadi membengkak.
Alih-alih barang yang dibutuhkan, kamu malah beli barang yang diinginkan.
Nah, Kawan Puan, jadi lebih baik memang pikirkan dahulu sebelum belanja menggunakan paylater, ya!
Gagal bayar bikin tagihan bengkak
Nah, ini nih, yang paling ditakutkan oleh kita semua. Apalagi ternyata kebutuhan utama kamu banyak sehingga risiko gagal bayar barang belanjaan dari paylater pun bisa terjadi.
Duh, kalau sudah gagal bayar. Ini rugi banget, lho, Kawan Puan.
Sebab, kamu akan dikenakan biaya keterlambatan per hari yang cukup besar bahkan pernah ada denda sampai 25 persen dari harga barang.
Perlindungan data
Paylater ini merupakan teknologi baru, tidak seperti kartu kredit. Jadi, ya, bisa bayangkan dong, sistem perlindungan konsumen pun akan berbeda.
Biasanya kalau kartu kredit, kita bisa terlindungi karena regulasi yang sudah ada. Termasuk data pribadi.
Baca Juga: Wujudkan Finansial yang Baik, Ini Cara Mengelola Uang di Usia 20an (Bagian 2)
Tapi, menurut consumerreports, paylater ini memiliki regulasi yang berbeda dibandingkan bank.
“Program beli sekarang bayar nanti ini masuk ke dalam area abu-abu dan tidak punya perlindungan pelanggan seperti kartu kredit,” ujar Chuck Bell, advokat Consumer Reports.
Ya, seperti yang sudah terjadi, bisa saja data pribadi kita pun tidak terlindungi oleh pihak paylater.
Jadi, pakai paylater itu untung atau rugi ya?(*)