Parapuan.co - Kawan Puan, apakah kamu pernah memperhatikan cara kamu mandi?
Misalnya saja produk yang digunakan untuk tubuh, suhu air, atau seberapa banyak kamu mandi dalam sehari.
Ternyata cara kita mandi menentukan kesehatan kulit kita lo, Kawan Puan.
Dilansir dari Washington Post, Mona Gohara, seorang profesor klinis dermatologi di Yale School of Medicine menyatakan kesehatan kulit itu ditentukan oleh produk yang digunakan pada saat mandi dan setelahnya.
Baik itu mandi di malam atau pagi hari, penggunaan produk yang buruk akan merusak kulitmu.
Baca Juga: Dapat Sebabkan Infertilitas, Ini 5 Tindakan untuk Terhindar dari Gonore
Selain hal tersebut, berikut adalah faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan saat Kawan Puan mandi:
1. Suhu dan panjang shower
Kawan Puan, mandi air hangat itu rasanya sungguh nikmat dan menenangkan ya.
Tapi hal ini tak berlaku bagi orang yang memiliki jenis kulit kering atau eksim.
Sebab, paparan air panas akan lebih berbahaya bagi mereka karena bisa membuat kulit lebih kering.
Tapi bagi Kawan Puan yang kulitnya cenderung lembab, boleh juga mandi air hangat.
Asal tak lebih dari 10 menit, karena bisa menyebabkan kulit kering.
Sebab mandi air panas membuka lapisan pelindung kulit dan menciptakan permeabilitas, sehingga justru kemampuan kulit untuk menahan air pun turun.
2. Jangan terlalu banyak mandi
Chad Prather, asisten profesor klinis di departemen dermatologi di Louisiana State University menyatakan untuk kesehatan dan kebersihan kulit, kapan dan seberapa sering kamu mandi harus bergantung pada jenis kulit dan tingkat aktivitas.
Jika kamu memiliki kulit yang lebih kering atau tidak melakukan banyak aktivitas yang dapat menyebabkan berkeringat atau terpapar kotoran, iritasi atau kuman lain, tak apa kalau jarang mandi.
Mona Gohara mengatakan dia umumnya merekomendasikan orang mencuci tubuh mereka sekali sehari, atau paling banyak dua kali.
Bagi mereka yang memiliki kondisi seperti eksim, bahkan mandi sekali sehari mungkin terlalu banyak.
Meskipun jarang mandi, usahakan untuk tetap membersihkan ketiak, selangkangan dan area belakang, serta kaki yang merupakan bagian tubuh yang mengeluarkan bau tidak sedap.
Baca Juga: Apakah Kawan Puan Sudah Punya Berat Badan dan Tinggi Ideal? Coba Cek dengan Cara Ini
3. Pilih produk yang ramah bagi tubuh
Para ahli kulit menyarankan untuk mencari sabun atau sabun mandi yang digambarkan sebagai "pembersih lembut" dan sampo bebas sulfat.
Salah satu tanda bahwa kamu mungkin menggunakan sesuatu yang terlalu keras adalah jika keluar dari kamar mandi dengan perasaan bersih.
“Ketika merasa wajahmu kencang, itu pada dasarnya adalah lapisan kulit yang memberi tanda peringatan kalau tidak baik-baik saja," ujar Mona.
4. Hindari menggosok terlalu keras
Dermatologis menyarankan untuk juga berhati-hati agar tidak menggosok terlalu keras atau berlebihan di kamar mandi.
Pertimbangkan untuk menyabuni diri hanya dengan tangan atau ingin aplikator, cobalah cari yang halus.
Seperti busa mandi lembut atau kain lap katun.
Apabila kamu mengganti menggosok tubuh dengan eksfoliasi, baiknya dilakukan seminggu sekali.
Baca Juga: Jaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan agar Terhindar dari Gonore
5. Jangan lupa merawat kulit
Setelah keluar dari kamar mandi, jangan mengeringkan badan dengan cara digosok. Sebaiknya, gunakan handuk dan keringkan badan dengan cara ditepuk-tepuk dengan lembut.
Lebih baik keringkan tubuh tanpa menggosok dan gunakan pelembab.
Aplikasikan losion pada kulit setelah mandi, untuk mengunci kelembaban.
Utamakan gunakan losion ringan dengan kandungan air yang lebih banyak, ya. (*)