Seiring berjalannya penelitian, down syndrome pun dibagi menjadi tiga tipe yakni:
1. Down Syndrome Translokasi
Down syndrome translokasi merupakan tipe yang menyumbang sekitar tiga hingga empat persen anak penderita kelainan genetik ini.
Berdasarkan laporan dari National Down Syndrome Society pada tipe translokasi, ada bagian dari kromosom 21 yang melekat ke kromosom lain, biasanya kromosom 14.
Itulah mengapa tipe ini disebut translokasi dan menyebabkan karakteristik down syndrome yang khas.
2. Down Syndrome Mosaik
Pada down syndrome mosaik, ada beberapa sel memiliki tiga salinan kromosom 21, tetapi yang lain tetap berpasangan biasa.
Diketahui tipe mosaik ini merupakan jenis down syndrome yang paling langka.
Pasalnya, hanya kasus bertipe mosaik ini hanya ditemukan satu hingga dua persen saja.
Di samping itu, kemungkinan anak-anak dengan tipe down syndrome mosaik ini memiliki ciri-ciri yang lebih sedikit dari penderita tipe lain.
Baca Juga: Tak Hanya dengan BMI, Ini Cara Lain Cek Berat Badan Ideal Agar Terhindar dari Penyakit
3. Trisomi 21
Down syndrome dengan tipe trisomi 21 adalah yang paling umum terjadi pada manusia.
Trisomi 21 menyumbang hingga 95 persen kasus daru kebanyakan penderita down syndrome.
Wajib diketahui kalau tipe trisomi 21 terjadi karena anak memiliki tiga kromosom 21 di setiap sel tubuhnya.
Alhasil, kondisi tersebut menyebabkan adanya materi genetik tambahan.
Sehingga berdampak pada berubahnya jalan perkembangan dan menyebabkan karakteristik yang terkait dengan down syndrome.
Jadi Kawan Puan, kalau kamu sedang berada dalam program kehamilan, ada baiknya untuk melakukan uji genetik.
Atau jika saat ini kamu sedang mengandung, hendaknya sering konsultasi ke dokter dan tanyakan perkembangan janin ya. (*)