"Kalau usaha itu enggak mau beradaptasi, ya siap-siap aja enggak bakal bertahan.
Kamu harus lihat logikanya juga, lebih realitis juga, jangan mempertahankan idealisme yang tidak membuat usaha kamu maju.
Harus mau berubah, harus mau beradaptasi," jelas Ratih.
Baca Juga: Untung di Tengah Pandemi, Ini Strategi Bisnis Produk Home and Living
Nah disamping beradaptasi, pelaku usaha juga dapat memanfaatkan platform e-commerce yang ada saat ini.
Untuk dapat terus bertahan dan berkembang, pelaku usaha juga harus mengikuti tren pasar yang saat ini lebih memilih melakukan online shopping.
Hal ini juga dilakukan Ratih untuk meningkatkan penjualannya selama pandemi, Kawan Puan.
Adanya pilihan ekspor import pada platform e-commerce yang dapat membantu menaikkan angak penjualan.
"Banyak brand-brand Indonesia yang diperbolehkan eksport (melalui e-commerce), tinggal brand-brand itu mau atau enggak.
Mereka (e-commerce) yang urus, kamu tinggal ngirim produk ke mereka," kata Ratih.
Menurut Ratih semenjak brand-nya ikut dalam program eksport import yang ditawarkan oleh salah satu e-commerce, penjualan produk di Sendean mengalami kenaikan, bahkan omset puluhan juta per bulan bisa ia dapatkan.
Baca Juga: Ingin Mengembangkan Bisnis? Terapkan Nilai ‘Jeong’ dari Korea Selatan Ini yuk!
Kawan Puan, Ratih menekankan bahwa sangat penting menjalani usaha dengan menggunakan hati, terlebih di saat susah seperti pandemi ini.
"Dengan menyukai usaha, seburuk apapun usaha itu nanti jatuh, kamu masih punya kekuatan atau willing (kemauan) untuk membuat usaha itu bertahan dan maju lagi," kata Ratih.
"Berbisnis dengan hati, berbisnis untuk dinikmati dan jangan lupa beradaptasi," pesan Ratih.
Nah, semoga tips ini juga bisa menyemangatimu ya, Kawan Puan!(*)