2. Tanyakan pertanyaan sulit pada diri sendiri
Keputusan mengubah karier secara drastis, misalnya dari seorang penulis menjadi akuntan, tentulah bukan hal mudah.
Untuk itu, kamu mesti memastikan bahwa keputusanmu dibuat untuk alasan yang tepat.
Cara mengetahui apakah keputusan tersebut tepat atau tidak, cobalah tanyakan beberapa hal pada dirimu sendiri.
Kimberly Payne menuturkan, kamu perlu mempertanyakan kenapa merasa perlu mengubah karier.
Lalu yang tak kalah penting, menanyakan pada diri sendiri tentang apa yang paling membuatmu bersemangat dalam karier.
Tambahkan pula pertanyaan lain seperti:
- Peran apa yang tidak kamu sukai?
- Apa yang diberikan peran barumu nanti padamu yang tidak bisa diberikan oleh peran sebelumnya?
- Apakah harapanmu cukup realistis?
- Apakah jatuh ke pola yang sama membuat kehidupan kerjamu sengsara?
3. Pikirkan keterampilan yang bisa kamu gunakan untuk karier baru
Terlalu lama mengerjakan sesuatu bisa jadi membuat kamu khawatir tak sanggup mengerjakan hal baru.
Namun, bukan berarti kamu mesti mempelajari dan mengembangkan hal baru dan mengabaikan keterampilan lamamu.
Pikirkan keterampilan yang sudah kamu miliki, kalau-kalau ada yang bisa tetap dipakai meski kamu mengubah karier.
"Keterampilan yang dapat ditransfer adalah atribut yang kami lihat menjadi fokus perusahaan, yang menjadi pertanda baik bagi karyawan," terang Charlotte Davies, pakar karier LinkedIn.
Apabila kamu berpengalaman di satu bidang dan ingin mencoba bidang baru, perusahaan bakal tetap mempertimbangkannya, lo.
Baca Juga: Bantu Wujudkan Pekerjaan Impian, Begini Manfaat Mendapat Bimbingan Karier
Jadi, tak apa menyebutkan keterampilan milikmu yang kiranya mendukung bidang baru tersebut.