Parapuan.co - Kawan Puan ingin mengubah karier untuk keluar dari zona nyaman di pekerjaan sekarang?
Keinginan seperti itu wajar, terlebih di masa pandemi dimana banyak orang di luar sana yang bosan dengan rutinitas pekerjaannya.
Atau bisa jadi, tak sedikit pula yang ingin mengubah jalur kariernya semata untuk mencoba hal baru dan hidup dengan cara berbeda dari sebelumnya.
Apapun yang melatarbelakangi keinginanmu mengganti karier, sebaiknya kamu tidak melakukannya asal-asalan.
Kamu juga tidak perlu terburu-buru hingga mencoba semua jenis pekerjaan, bahkan yang tak kamu sukai sebelumnya.
Supaya perubahan drastis dalam kariermu tidak menimbulkan penyesalan, perhatikan kiat-kiat sebagaimana mengutip Metro.co.uk di bawah ini:
Baca Juga: Senang Bergaul Bisa Bantu Sukseskan Karier, Begini Memaksimalkannya!
1. Gunakan waktumu
Kalau kamu ingin membuat perubahan drastis dalam hal karier, kuncinya adalah tidak terburu-buru.
Gunakan waktumu untuk merencanakan transisi, atau minimal bersantai sejenak untuk membuat pikiranmu lebih segar.
Hal tersebut disarankan oleh Kimberly Payne, seorang Direktur SDM di Switchback Travel.
"Yang penting adalah merencanakan transisi kariermu. Itu tidak akan terjadi dalam semalam," kata Kimberly Payne.
Masa-masa rehatmu bisa kamu manfaatkan untuk banyak hal, termasuk mempersiapkan strategi bagaimana kamu akan mengelola keahlian dan keuanganmu di masa depan.
2. Tanyakan pertanyaan sulit pada diri sendiri
Keputusan mengubah karier secara drastis, misalnya dari seorang penulis menjadi akuntan, tentulah bukan hal mudah.
Untuk itu, kamu mesti memastikan bahwa keputusanmu dibuat untuk alasan yang tepat.
Cara mengetahui apakah keputusan tersebut tepat atau tidak, cobalah tanyakan beberapa hal pada dirimu sendiri.
Kimberly Payne menuturkan, kamu perlu mempertanyakan kenapa merasa perlu mengubah karier.
Lalu yang tak kalah penting, menanyakan pada diri sendiri tentang apa yang paling membuatmu bersemangat dalam karier.
Tambahkan pula pertanyaan lain seperti:
- Peran apa yang tidak kamu sukai?
- Apa yang diberikan peran barumu nanti padamu yang tidak bisa diberikan oleh peran sebelumnya?
- Apakah harapanmu cukup realistis?
- Apakah jatuh ke pola yang sama membuat kehidupan kerjamu sengsara?
3. Pikirkan keterampilan yang bisa kamu gunakan untuk karier baru
Terlalu lama mengerjakan sesuatu bisa jadi membuat kamu khawatir tak sanggup mengerjakan hal baru.
Namun, bukan berarti kamu mesti mempelajari dan mengembangkan hal baru dan mengabaikan keterampilan lamamu.
Pikirkan keterampilan yang sudah kamu miliki, kalau-kalau ada yang bisa tetap dipakai meski kamu mengubah karier.
"Keterampilan yang dapat ditransfer adalah atribut yang kami lihat menjadi fokus perusahaan, yang menjadi pertanda baik bagi karyawan," terang Charlotte Davies, pakar karier LinkedIn.
Apabila kamu berpengalaman di satu bidang dan ingin mencoba bidang baru, perusahaan bakal tetap mempertimbangkannya, lo.
Baca Juga: Bantu Wujudkan Pekerjaan Impian, Begini Manfaat Mendapat Bimbingan Karier
Jadi, tak apa menyebutkan keterampilan milikmu yang kiranya mendukung bidang baru tersebut.
4. Cari tahu apa yang kamu inginkan
Pertimbangkan pula apa yang benar-benar kamu inginkan, apakah harapanmu ada di karier yang baru nanti atau tidak.
Kimberly Payne menyarankan agar mereka yang ingin mengubah drastis kariernya, memiliki gagasan tentang jalur yang akan ia masuki.
"Jika kamu tidak memiliki gagasan tentang apa yang ingin kamu masuki, tulis kekuatan dan kelemahanmu," ungkap Kimberly.
"Lihat apakah itu selaras dengan posisi yang kamu minati. Karena orang dengan kekuatan mereka cenderung menjadi karyawan yang lebih bahagia," imbuhnya.
5. Perbarui berkas lamaran kerjamu
Jika ingin mengubah karier dan mencari pekerjaan baru, tentulah kamu perlu memperbarui berkas lamaran kerja.
Cek CV dan resume-mu, rombak informasi di dalamnya, dan cantumkan pengalaman sekecil apapun yang kiranya sesuai dengan jalur baru nantinya.
Jangan hanya resume cetak yang kamu perbarui, profil di LinkedIn atau di situs pencarian kerja lainnya juga mesti diperbaiki.
"Menjaga agar profil LinkedIn tetap segar dan menyertakan gambar profil adalah cara mudah untuk meningkatkan eksposur ke perekrut," saran Charlotte Davies.
6. Bersiap untuk pengurangan gaji
Mengubah karier secara drastis sama seperti memulai semuanya sejak awal dan dari bawah.
Oleh karenanya, kamu harus bersiap bahwa perusahaan yang menerima juga akan memberimu posisi di bawah.
Dalam hal ini, gaji yang diberikan barangkali juga tidak sebesar yang kamu terima di perusahaan sebelumnya.
Baca Juga: Usia 20an Bingung Mau Jadi Apa? Ini 9 Cara Mencaritahu Jalur Kariermu
Untuk itu, ubah pula gaya hidupmu dan sesuaikan dengan pendapatan yang kamu peroleh.
7. Jangan meremehkan kelayakanmu
Walau memulai sesuatu yang sangat baru, kamu sebaiknya tidak meremehkan kelayakanmu.
Tak perlu abaikan semua pengalaman yang kamu bangun karena kelak pun pasti akan berguna.
"Pengalaman, pengetahuan, dan pemahamanmu tentang lingkungan kerja tidak akan selalu diabaikan," tutur Kimberly.
"Banyak pemberi kerja baru akan melihatnya sebagai alat untuk membantumu dengan posisi baru," ujarnya lagi.
"Ada banyak juga karier di mana latar belakang yang lebih bervariasi dengan banyak pengalaman dipandang sebagai aset, bukan penghalang," tutupnya.
8. Bersiaplah untuk wawancara virtual
Wawancara virtual berbeda dengan wawancara langsung seperti yang mungkin pernah kamu lakukan sebelum pandemi.
Dalam wawancara virtual, kamu dan perekrut tidak bertemu langsung, tetapi bukan berarti kamu tidak punya persiapan.
Tetap tunjukkan penampilan terbaikmu meski hanya bertatap muka jarak jauh.
Tunjukkan pula kepercayaan dirimu dengan menyampaikan minat dan kepribadianmu tanpa menyimpang dari percakapan.
Persiapkan pula dirimu dengan jawaban dari pertanyaan mengenai alasanmu mengubah karier dan mencari pekerjaan yang sama sekali berbeda dari sebelumnya.
Baca Juga: Memulai Karier dari Usia 18 Tahun, Inilah Sosok Mary Barra CEO General Motors
Nah, ingat dan pertimbangkan baik-baik delapan tips mengubah karier tadi, ya. (*)