4. Tanyakan apakah kedua orang tua akan memberi bantuan dana
Tak jarang, keinginanmu sebagai anak dan kedua orang tua terkait resepsi pernikahan berbeda.
Kamu mau yang sederhana, tetapi orang tua bisa saja mengharapkan anaknya punya pesta pernikahan yang mewah, mengingat menikah sekali seumur hidup.
Kalau sudah begitu, cobalah ajak kedua orang tuamu berdiskusi perihal biaya resepsi. Pasanganmu pun perlu mendiskusikan hal ini dengan orang tuanya.
Apakah mereka bersedia ikut membantu membayar vendor atau tidak?
"Misalnya orang tua mau bantu untuk resepsi, kan, itu meringankan, ya. Tapi tetap harus diskusi, terus terang kamu mampunya segini. Tetap harus menghindari utang," Tejasari menyarankan.
Kalaupun dibantu, kamu dan pasangan tetap perlu mengondisikan supaya pengeluaran untuk pesta tidak membengkak.
Baca Juga: Selain Keuangan, Ini 5 Sumber Masalah yang Sering Ada dalam Pernikahan
5. Bersikap terbuka
Terakhir, kamu mesti bersikap terbuka dan tidak malu untuk bertanya ke sana-sini terkait penyelenggaraan pesta.
Cari teman diskusi, bisa kakak atau saudara-saudaramu yang sudah menikah, dan tanyakan apa saja yang dibutuhkan dalam resepsi pernikahan.
Mengingat kamu sedang berhemat dan menghindari utang, tidak mengapa untuk meniadakan beberapa hal buat acara resepsi.
Semisal jika biaya sewa gedung terlalu mahal, kamu cukup mengadakan resepsi di rumah saja.
Baca Juga: Mengaku Boros, Eva Celia Mulai Kelola Keuangan Lewat Aplikasi Digital
Itulah tadi sekelumit saran dari Konsultan Keuangan jika kamu ingin menikah dan terbebas dari utang setelah resepsi pernikahan.
Tak hanya buat kamu yang berusia 20-an, tips ini berlaku pula untuk Kawan Puan berapapun usiamu yang karier dan keuangannya belum cukup stabil.
Semoga informasi di atas dapat membantu, ya! (*)