Pengabdi, Tipe Perempuan yang Mengandalkan Perasaan dan Mengutamakan Orang Lain dalam Menggapai Mimpi

Shenny Fierdha - Senin, 14 Juni 2021
Ilustrasi perempuan tipe pengabdi yang sedang menggendong anaknya
Ilustrasi perempuan tipe pengabdi yang sedang menggendong anaknya freepik.com

Parapuan.co - Kawan Puan tentu memiliki impian masing-masing yang ingin diwujudkan, dan impian tersebut dapat berbeda dengan orang lain.

Berbicara soal mimpi, PARAPUAN kebetulan punya riset menarik mengenai mimpi.

Riset ini dilakukan oleh Kompas Gramedia (KG) Media dan Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kompas melalui wawancara mendalam dan survei online terhadap pembaca KG Media.

Wawancara mendalam melibatkan 18 responden dan dilakukan lewat tatap muka virtual pada 28 Januari sampai 13 Februari 2021.

Baca Juga: Perempuan Tak Lagi Tertinggal di Bidang Pendidikan, Bisa Menempuh Sekolah Tinggi seperti Laki-Laki

Sementara, survei online dilaksanakan pada 3 sampai 7 Maret 2021 terhadap 1.218 pembaca KG Media.

Para responden ini adalah perempuan Indonesia berusia 18-35 tahun dengan berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan yang tinggal di sejumlah kota maupun desa di Indonesia.

Hasilnya, riset menemukan bahwa terdapat empat tipe perempuan dalam menggapai mimpi, Kawan Puan.

Keempat tipe tersebut adalah Pengembara, Pengelola, Pengabdi, dan Pengampu.

Tipe Pengembara cenderung mengedepankan perasaan dan mengutamakan diri sendiri dalam menggapai mimpinya, sebab tujuan dari mimpi tersebut memang untuk memuaskan diri sendiri.

Tipe Pengelola mengedepankan logika dan mengutamakan diri sendiri dalam menggapai mimpinya, serta mereka ingin mewujudkan mimpi tersebut untuk membuktikan kepada diri sendiri bahwa mereka mampu.

Tipe Pengabdi mengedepankan perasaan dan mengutamakan orang lain dalam menggapai mimpinya karena mereka menganggap bahwa membahagiakan orang lain adalah kebahagiaan bagi diri mereka sendiri.

Baca Juga: Tidak Lagi Tertekan Budaya Patriarki, Perempuan Kini Bebas dan Berhak Menentukan Pekerjaan

Terakhir, tipe Pengampu mengedepankan logika dan mengutamakan orang lain dalam menggapai mimpinya sebab, bagi mereka memenuhi ekspektasi orang lain dan lingkungan dapat membahagiakan diri sendiri.

Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut soal perempuan tipe Pengabdi dalam menggapai mimpi, mulai dari segi karakteristiknya dan respons mereka terhadap hambatan.

Kawan Puan, mari kita kenalan dengan tipe pengabdi.

Karakteristik

Seperti yang tadi sudah disebutkan, perempuan tipe Pengabdi menilai kebahagiaan orang lain adalah kebahagiaan bagi diri mereka sendiri.

Mereka berusaha untuk terus membahagiakan orang lain, seperti orang tua, pasangan, anak, maupun lingkungan sekitarnya.

Pasalnya jika orang lain bahagia, maka perempuan tipe ini ikut bahagia.

Saat mengambil keputusan, mereka cenderung menggunakan perasaan.

Tak hanya itu, mereka pun turut mempertimbangkan perasaan orang lain setiap mengambil suatu keputusan.

Ini karena mereka tidak mau keputusan yang mereka ambil menyakiti perasaan orang lain di sekitarnya.

Baca Juga: 4 Tipe Perempuan dalam Mewujudkan Mimpi, Kamu yang Mana, Kawan Puan?

Perempuan tipe Pengabdi itu bekerja, belajar, atau melakukan hal lainnya bukan hanya untuk kepentingan dirinya melainkan juga untuk kepentingan orang lain.

Salah seorang responden riset ini yang termasuk dalam tipe pengabdi mengungkapkan bahwa semua mimpinya terkait dengan anak-anaknya.

Bagi responden tersebut, melihat keberhasilan anak-anaknya sudah dapat membuat diri perempuan itu merasa bahagia.

Beberapa sosok perempuan Indonesia yang termasuk dalam tipe pengabdi adalah penyanyi Andien Aisyah dan aktivis pendidikan untuk masyarakat pedalaman, Butet Manurung.

Keduanya berusaha untuk membahagiakan orang lain di sekitarnya.

Respons terhadap hambatan

Tak jarang perempuan tipe Pengabdi menemui hambatan ketika berusaha membahagiakan orang lain.

Hambatan tersebut umumnya berupa kritik dari orang-orang di sekitarnya yang tidak dapat memahami alasan kenapa perempuan tersebut repot-repot membahagiakan orang lain.

Kritik seperti itu dapat membuat perempuan tipe Pengabdi merasa sedih.

Selain itu, kritik tersebut dapat membuat dirinya menjadi overthinking atau berpikir berlebihan, yakni sang perempuan jadi terus terpikir oleh kritik tersebut sehingga membuatnya semakin sakit hati.

Walau begitu, perempuan tipe pengabdi akan terus berupaya membahagiakan orang lain di sekitarnya karena mereka meyakini bahwa kebahagiaan orang lain adalah kebahagiaan perempuan itu juga.

Nah, kalau Kawan Puan termasuk tipe pengabdi juga tidak?

Baca Juga: [KUIS] Tipe Perempuan dalam Mewujudkan Mimpi, Kamu yang Mana?

(*)

Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja