Untuk itu BKKBN telah melakukan berbagai kegiatan komunikasi dan informasi antara lain sosialisasi dan juga webinar untuk menguatkan kelompok KB Pria di masyarakat.
Hingga saat ini, sudah terdapat 1.300 kelompok KB Pria dengan minimum 10 orang anggota di setiap kelompok.
Para anggota tersebut selanjutnya akan membantu untuk mengkomunikasikan pentingnya keterlibatan pria dalam ber-KB.
“Seharusnya urusan KB merupakan tanggung jawab kedua belah pihak. Apalagi pada saat pandemi Covid ini dimana kejadian kehamilan tidak direncanakan juga mengalami peningkatan lebih dari 10%," ujar dr. Raymond.
Baca Juga: 5 Mitos dan Fakta Kontrasepsi, Benarkah Pil KB Bikin Rahim Kering?
“Sementara itu, tidak dipungkiri bahwa masih banyak masyarakat yang mengabaikan imbauan untuk menggunakan kontrasepsi pada masa pandemi, padahal kehamilan di masa pandemi memiliki berbagai macam tantangan kesehatan karena akses terhadap layanan kesehatan saat ini lebih banyak diprioritaskan untuk pelayanan pasien dengan indikasi Covid-19. Selain itu, peningkatan partisipasi pria dalam ber-KB juga dapat mengurangi tingginya angka stunting” terang dr. Raymond.
Seperti yang diketahui bahwa pencegahan stunting merupakan salah satu agenda kesehatan utama Indonesia yang dicanangkan oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo, saat ini.
Sehingga pentingnya KB pria ini ada andil untuk perencanaan keluarga dan mencegah stunting. (*)