Parapuan.co - Merencanakan kehamilan merupakan salah satu pilihan yang bisa dibuat oleh setiap pasangan.
Meski memiliki anak adalah sebuah anugerah, merencanakan kehamilan di waktu yang pas juga penting.
Dengan merencanakan kehamilan dan punya kekuatan pilihan, sebagai ibu milenial Kawan Puan akan memiliki kesempatan untuk memberdayakan diri lagi.
Baca Juga: Beragam Manfaat Pil KB Selain Cegah Kehamilan, Salah Satunya untuk Jerawat
Salah satu cara pengendalian dalam perencanaan keluarga ialah dengan mengikuti program keluarga berencana (KB), salah satunya dengan penggunaan alat kontrasepsi.
Alat kontrasepsi pun ada bermacam jenisnya, mulai dari pil KB, IUD, hingga kondom.
Dan biasanya KB ini dibebankan pada para perempuan.
Masih banyak masyarakat beranggapan bahwa ber-KB merupakan tugas dan kewajiban perempuan.
Untuk itu, tidak dipungkiri saat ini peran pria terhadap program KB masih sangat minim.
Terbukti seperti Data dari BKKBN 2020, hanya 3,12% laki-laki menggunakan kondom dan 0,5% yang melakukan vasektomi untuk program perencanaan keluarga.
“Selama ini, kita menyadari bahwa KB identik dengan perempuan. Padahal, tanggung jawab untuk merencanakan keluarga, menjaga kesehatan reproduksi, merupakan peran dari kedua belah pihak, suami dan istri. Suami sebagai kepala rumah tangga, harus aktif berperan serta dalam menyukseskan keluarga berencana dimulai dengan langkah sederhana yaitu menggunakan kondom dan/atau melakukan vasektomi," ucap President Director DKT Indonesia, Juan Enrique Garcia, seperti dikutip dari rilis yang diterima PARAPUAN, Senin (14/6/2021).
Kampanye ‘Pria Ber-KB Itu Keren!’ pun mulai digaungkan untuk membuat para pria melek akan hal ini.
“Kesetaraan gender bisa tercapai salah satunya juga dengan kemauan dan kemampuan para pria untuk memiliki kesadaran serta tanggung-jawab akan menjaga kesehatan reproduksi dan berpartisipasi untuk menggunakan kontrasepsi, sehingga beban perencanaan keluarga tidak hanya ditanggung oleh perempuan. Untuk itu, dengan adanya kampanye edukasi ‘Pria Ber-KB Itu Keren!’, kami berharap dapat menarik kesadaran pria lebih banyak lagi di Indonesia yang mau ikut KB," tambahnya.
Baca Juga: Ketahui Penyebab dan Tanda Bahaya Periode Menstruasi Tidak Teratur
Kepala Seksi Peningkatan Partisipasi KB Pria BKKBN, dr. Raymond Nadeak, M.H. (Kes) lebih lanjut menjelaskan bahwa partisipasi pria dalam program KB di Indonesia mengalami peningkatan yang lambat dari tahun ke tahun.
Hal ini dikarenakan berbagai faktor antara lain minimnya akses ke pelayanan kesehatan, tatanan sosial, serta rumor negatif tentang penggunaan kontrasepsi untuk pria.
“Rumor negatif seperti pakai kondom tidak enak, vasektomi dapat menghilangkan kejantanan hingga menimbulkan disfungsi ereksi sangatlah tidak benar di masyarakat," ungkap dr. Raymond Nadeak, M.H. (Kes).
Untuk itu BKKBN telah melakukan berbagai kegiatan komunikasi dan informasi antara lain sosialisasi dan juga webinar untuk menguatkan kelompok KB Pria di masyarakat.
Hingga saat ini, sudah terdapat 1.300 kelompok KB Pria dengan minimum 10 orang anggota di setiap kelompok.
Para anggota tersebut selanjutnya akan membantu untuk mengkomunikasikan pentingnya keterlibatan pria dalam ber-KB.
“Seharusnya urusan KB merupakan tanggung jawab kedua belah pihak. Apalagi pada saat pandemi Covid ini dimana kejadian kehamilan tidak direncanakan juga mengalami peningkatan lebih dari 10%," ujar dr. Raymond.
Baca Juga: 5 Mitos dan Fakta Kontrasepsi, Benarkah Pil KB Bikin Rahim Kering?
“Sementara itu, tidak dipungkiri bahwa masih banyak masyarakat yang mengabaikan imbauan untuk menggunakan kontrasepsi pada masa pandemi, padahal kehamilan di masa pandemi memiliki berbagai macam tantangan kesehatan karena akses terhadap layanan kesehatan saat ini lebih banyak diprioritaskan untuk pelayanan pasien dengan indikasi Covid-19. Selain itu, peningkatan partisipasi pria dalam ber-KB juga dapat mengurangi tingginya angka stunting” terang dr. Raymond.
Seperti yang diketahui bahwa pencegahan stunting merupakan salah satu agenda kesehatan utama Indonesia yang dicanangkan oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo, saat ini.
Sehingga pentingnya KB pria ini ada andil untuk perencanaan keluarga dan mencegah stunting. (*)