Namun, menurut Mayoclinic, apabila perempuan menangis terus menerus, bisa saja itu merupakan gejala depresi.
Depresi selama dan setelah kehamilan adalah kondisi serius dan dapat mempengaruhi kesehatan bagi ibu dan bayi.
Dokter mendorong untuk mencari bantuan jika mereka berpikir mereka mungkin mengalami depresi.
3. Depresi
Sempat ada anggapan bahwa hamil adalah pelindung berbagai penyakit kejiwaan seperti depresi.
Akan tetapi, sekarang para ilmuwan mengetahui bahwa penyakit kejiwaan bisa saja terjadi pada perempuan yang sedang hamil sekalipun.
Menurut Canadian Pediatric Society, seorang perempuan yang hamil cenderung menjadi lebih depresi dibandingkan yang tidak.
Baca Juga: Selama Hamil, Ayo Diet Sehat Untuk Terhindar dari Kelahiran Prematur
Sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Obstetrics & Gynecology menemukan bahwa antara tahun 2000 dan 2015 tingkat depresi pada perempuan yang dirawat di rumah sakit selama kehamilan meningkat tujuh kali lipat.
Menurut jurnal PLOS One, perempuan di negara-negara berpenghasilan rendah berisiko lebih besar terkena depresi pascamelahirkan, menurut ulasan tahun 2020.