Apa Itu Vaginosis Bakterialis, Satu Gangguan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

Anna Maria Anggita - Selasa, 15 Juni 2021
Menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan
Menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan freepik.com

Parapuan.co - Kawan Puan, sudah seharusnya kita semua menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.

Kesehatan seksual dan reproduksi perempuan itu harus diperhatikan supaya kita bisa terhindar dari gangguan yang merugikan tubuh.

Salah satu gangguan kesehatan seksual dan reproduksi perempuan yang merugikan adalah bacterial vaginosis (BV) atau vaginosis bakterial.

Baca Juga: Perempuan Wajib Tahu, Berapa Kali Harus Ganti Pembalut Saat Menstruasi?

Dilansir dari CDC, vaginosis bakterial adalah suatu kondisi yang terjadi ketika ada terlalu banyak bakteri tertentu di vagina.

Di mana bakteri jahat tersebut mampu mengubah keseimbangan normal bakteri baik di vagina.

Umumnya, vaginosis bakterial paling umum dialami perempuan berusia 15-44 tahun.

Para peneliti dari CDC, mengungkap kalau tidak mengetahui penyebab pasti BV atau bagaimana seorang perempuan mendapatkan gangguan ini.

 

Baca Juga: Hindari Makan dan Minum Beberapa Jenis Santapan Ini Sebelum Donor Darah

Tapi, perlu diketahui kalau kondisi ini bisa menyerang perempuan yang aktif secara seksual.

Sebab, BV terkait dengan ketidakseimbangan bakteri "baik" dan "berbahaya" yang biasanya ditemukan di vagina. 

Apabila seorang perempuan memiliki pasangan seks baru atau banyak pasangan, melakukan douching, maka keseimbangan bakteri pada vagina bisa terganggu.

Alhasil, risiko untuk terkena vaginosis bakterial semakin meningkat.

Apa Saja Gejala BV?

Banyak perempuan dengan BV itu tidak memiliki gejala. Jika mungkin bergejala, berikut ini tanda-tanda yang timbul:

  • Keputihan tipis berwarna putih atau abu-abu
  • Nyeri, gatal, atau terbakar di vagina
  • Bau seperti ikan yang kuat, terutama setelah berhubungan seks
  • Terbakar saat buang air kecil
  • Gatal di sekitar bagian luar vagina

Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan Setelah Melahirkan

Di sisi lain, perempuan yang terjangkit BV itu lebih berpeluang untuk terkena penyakit menular seksual (PMS) lainnya.

Tenang saja, bagi Kawan Puan yang belum pernah berhubungan seks, maka kemungkinan BV menyerang itu sangat kecil.

Di samping itu, kamu juga tidak bisa terserang BV dari toilet seat, tempat tidur, atau pun kolam renang.

Baca Juga: Mau Donor Darah? Konsumsi Jenis Makanan dan Minuman Ini Lebih Dulu

Cara agar Terhindar dari BV

Langkah-langkah pencegahan dasar berikut dapat membantu menurunkan risiko terkena BV:

  • Tidak berhubungan seks,
  • Membatasi jumlah pasangan seks
  • Tidak melakukan douching
  • Menggunakan kondom lateks dengan cara yang benar setiap kali berhungan intim. 

Kawan Puan, dengan ulasan di atas kamu jadi lebih paham ya tentang alasan kenapa kita perlu menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan. (*)

Sumber: CDC
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja