Bekerja jadi Salah Satu Bentuk Aktualisasi Diri Perempuan setelah Menikah

Arintya - Selasa, 15 Juni 2021
Bekerja adalah bentuk aktualisasi diri perempuan
Bekerja adalah bentuk aktualisasi diri perempuan interstid

Parapuan.co – Pada awal Maret 2021 kemarin, PARAPUAN melakukan riset dengan tema “Perempuan Indonesia, Ambil Alih Kendali Mimpimu”.

Salah satu hasil yang menarik dari riset tersebut adalah sebanyak 42,9% perempuan sangat setuju dan 41,8% perempuan setuju bahwa perempuan bebas menentukan untuk bekerja atau tidak bekerja.

Dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa saat ini perempuan telah berani bermimpi dan menyuarakan aspirasinya untuk memutuskan keinginannya sendiri.

Perempuan juga memiliki suara untuk berkehendak menjadi perempuan karier, ibu rumah tangga, atau memegang kedua peran sekaligus.

Baca Juga: Tak Bisa Jadi Diri Sendiri, Perempuan Ini Putuskan Kembali Bekerja setelah Menikah

Hal tersebut juga menjelaskan bahwa meski sudah menikah, perempuan tetap bisa meraih mimpi.

Bisa mimpi untuk kembali bekerja setelah menikah sampai melanjutkan pendidikan.

Keberanian kembali bekerja

Kawan Puan, setelah menikah penting untuk perempuan tetap memiliki dan meraih mimpi.

Apalagi ketika meraih mimpi tersebut berkaitan dengan upaya untuk menjadi diri sendiri.

Hal ini diungkapkan Raisa Angelin (30), seorang ibu satu anak sekaligus editor di salah satu perusahaan media digital yang dulu berani memutuskan untuk kembali bekerja setelah menikah.

Alasan Raisa untuk kembali bekerja setelah menikah adalah karena dulu ia sempat mengalami baby blues dan tak bisa menjadi dirinya sendiri.

“Selama habis melahirkan itu aku sempat merasa baby blues kan. Aku tuh sering nangis, aku merasa dicabut dari komunitasku karena aku orangnya aktif (berkomunitas),” ungkap ibu satu anak ini.

Raisa yang kini bekerja sebagai Editor di salah satu media digital ini mengaku selama mengalami baby blues ia merasa tertekan dan tertinggal dari teman-temannya.

Sebab aktivitasnya ketika menjadi seorang ibu berubah drastis.

“Tiba-tiba tiap hari aku harus di rumah, cuma urus anak. Begitu lihat temen-temenku kok pada enak, berpenghasilan, ada yang punya kerjaan, ada yang jadi PNS. Kelihatan banget lah kalau tertekan,” tambahnya.

Baca Juga: Pengembara, Tipe Perempuan yang Mengutamakan Perasaan dan Diri Sendiri dalam Menggapai Mimpi

Bekerja adalah bentuk aktualisasi diri

Bagi Raisa, kembali bekerja setelah menikah adalah bentuk dari aktualisasi dirinya sebagai perempuan.

Meskipun tak dipungkiri ia juga bersyukur karena dengan bekerja bisa turut menambah pendapatan keluarga.

Pun dengan sang suami yang sebenarnya mampu mencukupi kebutuhan dirinya serta anak semata wayangnya.

“Bekerja itu sebagai bentuk aktualisasi diri sih. Jadi dengan bekerja aku bisa Oh ini tuh Raisa. Aku punya identitas dan punya sesuatu yang aku banggakan,” ujar Raisa.

Raisa juga menambahkan dengan bekerja, di kemudian hari ia ingin menunjukkan hasil kerja kerasnya selama ini pada dirinya sendiri maupun anak-anaknya nanti.

Dan dari bekerja juga, ia ingin menjadi seseorang yang bermanfaat dengan hal-hal yang ia lakukan.

Lingkungan pertemanan turut mempengaruhi

Alasan bekerja sebagai bentuk aktualisasi diri ini diakui Raisa ia dapatkan dari lingkungan pertemanannya.

Sebab banyak teman-teman perempuannya yang juga bekerja meskipun telah menikah dan sang suami juga telah bekerja.

“Teman-temanku juga rata-rata kalau ditanya soal kenapa kerja juga pasti jawabannya itu.

Kenapa sih kerja, suami kan bisa mencukupi (kebutuhan). Ya rata-rata mereka (teman-teman Raisa) enggak mau kehilangan teman dan ingin menunjukkan kualitas diri sebagai perempuan,” jelasnya.

Baca Juga: Demi Bisa Kembali Meraih Mimpi, Ini Tips Bangkit setelah Alami Hubungan Abusive

Bekerja menjadi bentuk aktualisasi dirinya ini juga ditegaskan Raisa bukan untuk memandang sebelah mata ibu rumah tangga lo, Kawan Puan!

Sebab ia percaya setiap perempuan berhak menentukan pilihan terbaik dalam hidupnya.

Bahkan ia pribadi salut dengan perempuan yang memilih menjadi ibu rumah tangga, karena pekerjaan tersebut jelas tidaklah mudah.

“Tapi tidak merendahkan ibu rumah tangga ya, karena kakakku juga ibu rumah tangga. Dan ia punya banyak cara lain untuk aktualisasi diri,” tambahnya. (*)

Penulis:
Editor: Arintya