2. Ketidakseimbangan hubungan
Ketika kita bertindak dengan cara otokratis seperti itu, ketidakseimbangan dalam cara kita berhubungan satu sama lain sering terjadi.
Jika pasangan menemukan bahwa kita akan selalu menginginkan cara kita sendiri, mereka mungkin menarik diri sepenuhnya, dan hanya tunduk kepada kita.
Mereka berhenti berpikir dan menjadi peserta aktif dalam hubungan, alih-alih dengan enggan atau marah mengikuti semua yang kita inginkan.
Akibatnya, kita menjadi satu-satunya yang berpikir dan berpartisipasi aktif dalam hubungan, yang membuat kita dan pasangan merasa tidak puas dan kesal.
Baca Juga: Pasanganmu Tertutup? Ini 5 Tips Agar Komunikasi Lebih Terbuka dengan Si Dia
3. Perasaan kesal
Kita mungkin juga merasa kesal karena tidak menerima penghargaan dan kerja sama karena melakukan apa yang menurut kita terbaik untuk orang yang dicintai.
Misalnya, mungkin anak-anak menginginkan perayaan kecil dalam ulang tahunnya, tapi kita memutuskan untuk memberinya perayaan yang besar dan mewah.
Dalam satu waktu, mereka tidak menghargai usaha kita dan juga mengaku merasa diabaikan keinginannya, otomatis kita merasa marah dan kesal.
Untuk menghindari skenario semacam ini, kita perlu mempertanyakan asumsi kita bahwa kita tahu apa yang terbaik untuk orang lain dan menahan keinginan untuk mengabaikan apa yang dikatakan orang yang dicintai kepada kita.