Waspada! Berikut Perbedaan Varian Covid-19 Alpha, Beta, dan Delta

Putri Mayla - Rabu, 16 Juni 2021
Young Asian woman wearing a protective face mask to prevent the spread of viruses in the city during the epidemic of Covid-19 health crisis
Young Asian woman wearing a protective face mask to prevent the spread of viruses in the city during the epidemic of Covid-19 health crisis AsiaVision

 

Parapuan.co - Kawan Puan, tahukah kamu ada tiga varian virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 telah masuk di Indonesia?

Tiga varian tersebut yakni varian Alpha (B.1.1.7) yang pertama kali terdeteksi di Inggris, Beta (B.1.351) yang pertama terdeteksi di Afrika Selatan, dan Delta (B.1.617) yang pertama terdeteksi di India.

Varian Delta diduga menjadi penyebab terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Kudus, Jawa Tengah.

"Ada tiga varian yang ditemukan di Jakarta, alfa, beta dan delta," kata Widyastuti, seperti yang dikutip dari Kompas, Senin (14/6/2021).

Ketiga varian tersebut ditemukan di 19 kasus Covid-19 dan telah dilakukan pemeriksaan Whole Genome Sequenzing (WGS).

Berikut karakter dan gejala tiga varian virus Covid-19 tersebut melansir dari laman The National News.

Baca Juga: 3 Kota di Indonesia Ini Alami Kenaikan Kasus Covid-19 Varian Delta dari India

1. Varian Alpha

Alpha (B.1.1.7), merupakan varian yang pertama kali ditemukan di Inggris.

Varian ini dikaitkan dengan peningkatan tajam kasus di Inggris pada awal 2021, dan menjadi strain dominan.

Strain ini lebih menular daripada virus asli yang muncul di Wuhan.

Sebuah uji coba dari Inggris menemukan vaksin AstraZeneca-Oxford 70,4 persen efektif melawan gejala Covid-19 yang disebabkan oleh varian tersebut.

Pfizer adalah 89,5 persen efektif melawan strain, setidaknya 14 hari setelah dosis kedua.

2. Varian Delta

Varian Delta (B.1.617) pertama kali terdeteksi pada bulan Oktober di India.

Mutasi virus ini membuatnya lebih menular.

Baru-baru ini Inggris menyatakan diperkirakan 40 persen lebih menular daripada varian Alpha.

Varian Alpha juga lebih menular daripada jenis aslinya.

Baca Juga: WHO Umumkan Penamaan Varian Virus Corona, Kini Pakai Alfabet Yunani

3. Varian Beta

Varian Beta (B.1.351) pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada awal Oktober 2020.

Varian ini membawa mutasi yang disebut E484K yang berpengaruh pada sistem kekebalan seseorang.

Strain yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan diyakini tidak lebih mematikan daripada strain awal, tetapi diketahui menyebar lebih cepat daripada strain awal.(*) 

Sumber: Kompas,thenationalnews.com
Penulis:
Editor: Tentry Yudvi Dian Utami


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja