Tetap bisa melanjutkan pendidikan setelah menikah
Pentingnya pendidikan bagi perempuan ini juga dibenarkan Darin Rania (28).
Perempuan yang sehari-hari menjadi ibu rumah tangga ini kini tengah berjuang untuk melanjutkan pendidikan masternya di bidang komunikasi.
“Aku lanjut S2 itu bukan untuk lanjut karier, tapi lebih ke buat anakku sekarang dan adik-adiknya nanti. Soalnya sebagai ibu, kalau hanya mengandalkan naluri itu susah. Kalau kita enggak ada kemauan buat belajar, anak kita mau jadi apa?” ujarnya pada PARAPUAN.
Darin juga menambahkan bahwa status ibu rumah tangga jangan dijadikan alasan untuk berhenti belajar.
Sebab menurutnya, ibu tetap perlu belajar banyak hal dan enggak bisa hanya mengandalkan naluri dalam mengurus anak.
Sama halnya dengan Alia Bihrajihant Raya (40), perempuan yang sudah menamatkan jenjang doktoralnya beberapa tahun lalu ini menganggap bahwa pendidikan bagi perempuan itu sangat penting, meskipun sudah menikah.
Baca Juga: Tak Bisa Jadi Diri Sendiri, Perempuan Ini Putuskan Kembali Bekerja setelah Menikah
Raya sendiri melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang S3 karena mengamini mimpi masa kecilnya dulu yang ingin berkuliah di Jepang sekaligus untuk memenuhi tugasnya sebagai tenaga pengajar di salah satu universitas di Yogyakarta.
Ia juga menambahkan bahwa saat menempuh pendidikan doktoralnya dulu, sang suami yang notabene masih menyandang status pendidikan di bawahnya sama sekali tak merasa minder.
“Suamiku justru bangga. Dia bilang, Istriku sekolahnya di Todai (University of Tokyo) lo, universitas nomer 1 di Jepang,” ungkap Raya menirukan suaminya.
Kawan Puan, kisah kedua perempuan ini dalam melanjutkan pendidikan menarik sekali ya!
Ada yang ingin melanjutkan pendidikan demi bisa menjadi ibu yang lebih baik untuk anak-anaknya dan mewujudkan mimpi yang sejak kecil sudah diidam-idamkan.
Hal tersebut menjadi bukti bahwa selepas menikah, perempuan tetap bisa melanjutkan pendidikannya.