Parapuan.co - Pasangan selebriti Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah baru-baru ini mendapat kritikan dari netizen karena mengunggah foto liburan mereka di Pegunungan Bromo.
Yang cukup mencuri perhatian adalah foto itu memperlihatkan bunga Edelweis di genggaman tangan pasangan suami istri tersebut.
Walaupun unggahan telah dihapus, netizen masih melontarkan kritikan karena bunga Edelweis merupakan bunga langka yang dilindungi oleh pemerintah dan seharusnya tidak boleh dipetik sembarangan.
Baca Juga: Kerap Jadikan Aurel Konten, Ini Kritikan Pedas Penulis Kalis Buat Atta
Bunga bernama latin Anaphalis javanica merupakan tumbuhan yang ditemukan hanya di daerah pegunungan.
Bunga tersebut mekar setiap bulan April hingga Agustus.
Walaupun terlihat indah, bunga Edelweis tidak boleh dipetik, para pendaki yang memetiknya bisa dikenakan sanksi.
Selain itu, ada fakta menarik lainnya mengenai bunga Edelweis yang dilansir dari Kompas.com.
Bunga Edelweis ditemukan 200 tahun lalu
Bunga ini pertama kali ditemukan di Indonesia oleh naturalis asal Jerman bernama Georg Carl Reinwardt pada tahun 1819, sekitar 200 tahun yang lalu.
Georg menemukan Bunga Edelweis ketika berada di lereng Gunung Gede, Jawa Barat.
Dijuluki “Bunga Abadi”
Banyak dari kita yang mengenal Edelweis dengan sebutan “Bunga Abadi”.
Bunga ini disebut abadi karena memiliki waktu mekar yang lama, hingga 10 tahun.
Hormon etilen pada Bunga Edelweis bisa mencegah kerontokan kelopak bunga dalam waktu yang cukup lama.
Terdapat undang-undang larangan memetiknya
Bunga Edelweis dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 pasal 33 ayat 1 dan 2 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistem.
Jika Kawan Puan memetiknya, kamu dapat dikenai sanksi pidana yaitu penjara mulai dari satu tahun hingga lima tahun.
Selain itu kamu juga dikenakan denda sebesar 50 sampai 100 juta rupiah.
Mekar hanya di bulan April hingga Agustus
Bunga Edelweis dikenal hanya mekar di musim panas, setelah musim hujan berlalu.
Hal tersebut disebabkan oleh kebutuhan Bunga Edelweis terhadap pancaran sinar matahari untuk diserap secara intensif.
Maka, Bunga Edelweis hanya mekar pada bulan April hingga Agustus setiap tahunnya.
Baca Juga: Aurel Keguguran Malah Dijadikan Konten, KD Mengaku Kecewa pada Atta
Terdapat di beberapa gunung di Indonesia
Di Indonesia, Kawan Puan dapat menemukan bunga Edelweis di Pegunungan Lawu, Semeru, Merbabu, Sindoro, Papandayan, Gede Pangrango, dan Rinjani.
Di Gunung Renjani, kamu dapat menemukan Bunga Edelweis di Plawangan Sembalun.
Sedangkan di Gunung Lawu, kamu bisa menemukan Bunga Edelweis sepanjang jalur pendakian menuju puncak Hargo Dumilah.
Bertahan di tanah tandus
Bunga Edelweis memiliki kemampuan untuk bertahan hidup di tanah yang tandus.
Unsur mikoriza, yang dapat dibentuk oleh Bunga Edelweis, memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akar bunga tersebut dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara.
Populasinya semakin berkurang
Bunga Edelweis sekarang terancam keberadaannya karena banyak pendaki yang sering memetiknya.
Seperti pada tahun 2017, ada lima pendaki yang mencabut Bunga Edelweis di Gunung Rinjani.
Pada bulan Juni 2018 terjadi pula peristiwa serupa di Gunung Ciremai, Jawa Barat.
Ada sekelompok pendaki yang membawa turun Bunga Edelweis.
Tahun ini juga terdapat beberapa laporan kasus pemetikan Bunga Edelweis, termasuk yang dilakukan oleh Atta dan Aurel.
Baca Juga: Kabar Bahagia, Aurel Hermansyah Umumkan Kehamilan Anak Pertama
Memiliki tempat budidaya
Sejak 10 November 2018, taman budidaya Bunga Edelweis di Gunung Bromo sudah didirikan.
Tempat budidaya tersebut dikenal dengan nama Desa Wisata Edelweis di Desa Wonokitri, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Selain itu di tempat budidaya tersebut, masyarakat dapat dengan legal membeli Bunga Edelweis hasil kebun sekelompok petani yang bernama Hulun Hyang.
Bunga Edelweis yang dibudidaya terlihat lebih berisi dan indah dibanding yang tumbuh liar.
Bunga Edelweis merupakan bunga cantik yang langka.
Jika Kawan Puan berkunjung ke pegunungan di Indonesia, jangan memetik Bunga Edelweis, ya!
Bunga Edelweis yang tumbuh dengan bebas dapat memperindah pemandangan alam Indonesia. (*)